Bulan Mei merupakan bulan yang spesial bagi dunia pendidikan di Tanah Air. Pasalnya, tanggal kelahiran seorang pejuang pendidikan bernama RM. Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) diabadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yakni 2 Mei. Beliau merupakan seorang pejuang yang kontribusinya sangat berpengaruh terhadap bangsa Indonesia. Namanya sempat membuat pemerintah kolonial khawatir karena dengan lantang beliau memberikan kritik terhadap pemerintah kolonial saat itu, salah satu buktinya yaitu beliau menulis artikel yang berjudul “als ik eens nederlander was..” (seandainya aku seorang Belanda). Akibat dari tulisan ini beliau diasingkan ke Belanda beserta tokoh Indishe Partij lainnya.
Selain aktif berjuang di bidang politik beliau juga bergerak pada bidang pendidikan yaitu dengan mendirikan lembaga pendidikan khusus putra-putri Indonesia di Yogyakarta pada 3 Juli 1922 dengan nama “Taman Siswa”. Hadirnya Taman Siswa seakan membuka pintu bagi putra-putri bumiputra yang haus akan ilmu pengetahuan mengingat sulitnya bisa bersekolah pada masa penjajahan. Pada awal kemerdekaan Indonesia, Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi menteri pengajaran oleh Ir. Soekarno.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Kemendikbudristek menetapkan upacara peringatan Hardiknas dilaksankan pada 13 Mei 2022. Hal ini dikarenakan tanggal 2 Mei bertepatan dengan 1 Syawal 1443 H (Hari Raya Idul Fitri). Upacara peringatan Hardiknas SMAN 1 Kersana dilakukan secara luring (tatap muka) yang diikuti oleh siswa-siswi kelas X dan XI serta bapak/ibu guru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Setiap rumah adalah sekolah dan setiap orang guru” salah satu buah pikir Ki Hajar Dewantara. Proses pendidikan tidak hanya dilakukan di ruang kelas saja.. Jika dipahami secara luas konsep belajar itu tidak hanya siswa ke guru tetapi guru juga belajar dari siswa, kita bisa bisa belajar dari siapapun tanpa memandang usia, status, jabatan atau lainnya bahkan dari alam.
Selesai upacara dilanjutkan oleh kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan kelas masing-masing. Kerja bakti juga bagian dari proses pendidikan di luar kelas. Proses pendidikan di luar ruangan juga tidak kalah pentingnya terutama dalam pembentukan karakter.
Beri Komentar