Oleh : Bu Sri Murniasih, S. Pd
Guru Bimbingan Konseling, SMAN 1 Kersana
(Artikel ini pernah dimuat di Harian Radar tegal Tanggal 19 Juli 2022)
Hampir semua orang pernah iseng membuat coret-coret yang akhirnya membentuk sebuah gambar. Doodling atau mencoret coret merupakan keisengan yang dibuat bukan tanpa makna, bisa saja kepribadian dan perasaan kita yang tersembunyi dapat terungkap. Doodling ternyata sangat bermanfaat untuk kesehatan mental. Menurut para ahli, mencoret coret dapat membantu menstimulasi area otak yang biasanya tidak aktif. Pada dasarnya mencoret coret adalah berfikir dalam gambar dan membantu merangsang otak. Pakar kesehatan mental mengungkap tentang manfaat mencoret-coret bagi seseorang, seperti dilansir Boldsky Jumat, 15 Januari 2021 antara lain: dapat membantu konsentrasi, membantu memproses emosi, mengurangi tingkat stres, membatu belajar, membantu meningkatkan kreativitas. Manfaat lain dari kegiatan mencoret-coret adalah mengatur suasana hati dan perilaku adiktif (kompulsif), membantu mengembalikan ingatan/memori, pikiran dan tubuh lebih santai serta meningkatkan keterampilan dalam pemecahan masalah sendiri.
Tentu banyak cara bagi guru bimbingan konseling untuk memahami masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa dan salah satunya adalah melalui penggunaan Alat Ungkap Masalah atau biasa disebut AUM. AUM adalah sebuah instrumen terstandar yang dikembangkan oleh Prayitno, dkk. yang dapat digunakan dalam rangka memahami dan memperkirakan (bukan memastikan) masalah-masalah yang dihadapi siswa. Asesmen baik tes maupun non tes mempunyai tujuan untuk menilai tingkah laku, karakteristik kepribadian seseorang dan kecakapan mental dalam rangka membantu mereka dalam membuat keputusan, peramalan, dan keputusan tentang seseorang. Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru bimbingan konseling adalah memahami siswa secara mendalam, termasuk didalamnya adalah memahami kemungkinan-kemungkinan masalah yang dihadapi siswa. Selanjutnya dapat menentukan program layanan bimbingan dan konseling, baik yang bersifat preventif, pengembangan maupun kuratif, sehingga diharapkan dapat memberikan layanan lebih tepat dan berjalan lebih efektif.
Namun ada beberapa alasan guru bimbingan konseling menggunakan alternatif lain yang lebih sederhana dan bersifat mendesak saat ingin mengungkap perasaan dan perilaku siswa yang tersembunyi dan membutuhkan penanganan segera. Dengan media coret coret sedikit banyak membantu guru bimbingan konseling dalam mengungkap perasaan dan perilaku siswa yang tersembunyi. Apa yang bisa dilakukan oleh guru bimbingan konseling? guru bimbingan konseling meminta siswa menggambar apa saja sesuai perasaan siswa saat ini, kemudian dari hasil gambar tersebut siswa diminta menjelaskan, dari penjelasannya akan muncul apa yang sedang dirasakan atau dialami siswa saat ini. Guru bimbingan konseling dapat memanfaatkan kondisi ini untuk mengungkap lebih dalam perasaan dan perilaku siswa yang tersembunyi, selanjutnya guru bimbingan konseling dapat menindaklanjutinya dalam kegiatan layanan konseling baik individu maupun kelompok. Guru bimbingan konseling dapat memanfaatkan coret coret sebagai media dalam kegiatan layanannya. Guru bimbingan konseling bisa memanfaatkan mencoret-coret sebagai alat untuk mengungkapkan masalah yang sedang terjadi pada siswa saat ini. Siswa yang mungkin memiliki perasaan dan perilaku yang tersembunyi dan perlu penanganan segera untuk diselesaikan. Mungkin bagi sebagian guru bimbingan konseling pernah menghadapi siswa yang sulit menyampaikan permasalahannya atau bahkan malu datang ke ruang bimbingan konseling dengan inisiatif sendiri untuk menyampaikan permasalahan yang sedang dialami. Karena tidak semua siswa mau terbuka kepada guru bimbingan konseling meskipun sebenanya mereka membutuhkan pertolongan dari orang dewasa.
Memanfaatkan coret coret dalam layanan bimbingan konseling sebagai alternatif guru bimbingan konseling dalam upaya membantu siswa yang perasaan dan perilakunya masih tersembunyi dan membutuhkan bantuan. Konsep Merdeka Belajar yang jika dikaitkan dengan guru bimbingan konseling dalam kegiatan layanannya adalah adanya kebebasan dalam berinovasi dan berkreasi dalam memilih berbagai macam strategi pemberian layanan untuk membantu mengatasi segala permaslahan yang sedang dihadapi oleh siswa dengan menggunakan berbagai macam pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Bagaimana dengan merdeka belajar bagi siswa dalam kegiatan layanan bimbingan konseling baik konseling perorangan atau kelompok semua keputusan dikembalikan kepada siswa. Mulai dari memilih berbagai alternatif, memutuskan pilihan alternatif sampai menyusun rencana dari pilihan alternatif yang diambil yang sesuai dengan konsep yang ada pada diri siswa.
Guru bimbingan konseling dalam kegiatan layanannya mempunyai tujuan yang secara umum adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (latar belakang pendidikan, keluarga, dan status sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif dilingkungan. Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran dari tujuan umum tersebut yang dikaitkan langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahannya itu, Prayitno dan Erman Amti, (2008).
Beri Komentar