Segenap civitas akademika SMAN 1 Kersana turut berbangga atas terbitnya sebuah buku karya Ivan Juanda, S.Pd., Guru Mata Pelajaran Sejarah di SMAN 1 Kersana, Kabupaten Brebes. Buku dengan judul “Kearifan Lokal Dalam Masyarakat Adat Jalawastu Kabupaten Brebes” terbit di Bulan Maret tahun 2021 dan merupakan buku ber-ISBN, Buku ini memberikan gambaran kebudayaan masyarakat Jalawastu yang menarik untuk diangkat, dipromosikan dan dipublikasikan sebagai bagian dari keragaman adat dan budaya Bangsa Indonesia khususnya Kabupaten Brebes. Buku ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran pembaca untuk melestarikan budaya yang bernilai luhur di masing-masing daerah, sehingga marwah budaya yang merupakan jati diri masyarakat akan terjaga dan terpelihara dengan baik di tengah gejolak perubahan zaman. Banyak cara untuk menjaga dan merawat kebudayaan sebuah masyarakat, salah satu alternatifnya adalah dengan melalui buku dan media lain yang bersifat kekinian.
Terbitnya buku ini juga merupakan satu wujud penghargaan dari generasi milenial akan arti penting kedudukan, peran, dan fungsi kebudayaan. Kepala SMAN 1 Kersana menyatakan bahwa buku ini sangat inspiratif dan jadi penyaluran kegelisahan intelektual serta tanggung jawab ilmiah yang nyata dari seorang sarjana sekaligus pendidik. Semoga buku ini bisa menginspirasi bagi pendidik maupun peserta didik khususnya di Kabupaten Brebes untuk terus menuangkan karya-karya nyata yang bermanfaat di dunia pendidikan dan masyarakat pada umumnya. Selamat Pak Ivan.. Maju Terus Smakers…
Dalam konteks kesejarahan kearifan lokal bukan sekedar “local wisdom” tapi juga bermuatan “local genius” seperti masyarakat adat jalawastu. Menarik
Kearifan lokal Jakawastu yang ada di Kabupaten Brebes perlu dilestarikan. Hal itu merupakan kekayaan dan warisan budaya Brebes pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Generasi sekarang perlu tahu bahwa ternyata di Kabupaten Brebes terdapat kearifan lokal yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Mantap.
Saya orang Brebes,baru tau istilah jawalastu dari buku Pak Ivan, Syukron Pak Ivan, nambah wawasan nih
Dalam konteks antropologi kearifan lokal bagian dari pewarisan budaya yang harus diturunkan pada generasi berikutnya sehingga terjadi orisinalitas budaya yang memiliki eksistensi kuat di tengah arus modernisasi yang bisa menggerus identitas lokal kedaerahan
Masyarakat adat Jalawastu adalah salah satu masyarakat yang masih memegang teguh adat dan tradisi nenek moyang, diantaranya adalah Tradisi Ngasa yang sampai saat ini masih dilestarikan. Tradisi Ngasa sendiri merupakan sebuah upacara adat sedekah gunung yang diadakan sebagai perwujudan rasa syukur atas nikmat yang sudah Tuhan berikan. Tradisi ngasa ini dilakukan setiap tahun sedangkan pelaksanaannya dilakukan pada hari-hari tertentu,yaitu pada hari Selasa Kliwon atau Jum’at Kliwon. Sehari sebelum upacara tersebut dilaksanakan, masyarakat Jalawastu biasanya akan membuat nasi jagung dan mencari lalapan berupa daun-daunan. Nasi jagung dan lalapan ini merupakan hasil bumi yang akan dihidangkan sebagai menu utama dalam pelaksanaan upacara adat ngasa.
Nggih bapa ibu ahamdulilah karya ini bisa dibukukan… memang selalu menarik kalau mnegulik-ulik tentang kearifan lokal di zaman keterbukaan yang serba berteknologi. Buku ini masih jauh dari kata sempurna, masih perlu koreksi dan pengembangan lebih lanjut lagi. Perlu kiranya nanti bisa kolabs dalam melahirkan karya, agar tradisi menulis di SMAKERS bener-bener bergelora dan menjadi kebiasaan tradisi keilmiahan. Mari bapa ibu bisa baca buku KEARIFAN LOKAL DALAM MASYARAKAT ADAT JALAWASTU agar bisa mendapatkan informasi lebih lengkap lagi seputar Jalawastu hehe
Luar biasa..maaf baru buka..hehe
Beri Komentar