Info Sekolah
Senin, 04 Nov 2024
  • Terwujudnya Peserta Didik yang Beriman Bertaqwa Berakhlak Mulia, Unggul dalam Prestasi, dan Cinta Lingkungan

PENGAJIAN SEBAGAI UPAYA IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

Diterbitkan :

Oleh : Rumyati, S.Pd

Guru PPKn SMAN 1 Kersana

(Artikel ini pernah dimuat di Harian Radar tegal Tanggal 21 April 2021)

 

Menurut KIHAJAR DEWANTORO pendidikan adalah proses menuntun segala kekuatan kodrat pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota  masyarakat dapat mencapai  keselamatan dengan setinggi tingginya.

Sedangkan menurut Ahmad Marimba pengertian pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

Kegiatan rutin di masyarakat yaitu pengajian ibu ibu maupun bapak bapak yang sudah membudaya bahkan melekat di hati muslimin dan muslimat adalah kegiatan yang secara tidak langsung memberikan pemaparan pendidikan islami kepada para jamaah. Pendidikan yang diberikan adalah transformasi ilmu dari seorang  ustadz kepada jamaah. Di dalam pendidikan itu ada pembelajaran, pendidikan secara umum bertujuan untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam diri peserta didik.

Dalam UU NO 2 Tahun 1985 Tujuan Pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya. Dalam pendidikan ada belajar, belajar sendiri bertujuan mengubah perilaku atau tingkah laku manusia. Dalam pengajian rutin seorang ustadz maupun ustadzah menyampaikan ilmu kepada para muslimin atau muslimat baik dengan methode  ceramah maupun methode demontrasi yang dipraktekan langsung oleh  ustadz maupun ustadzah yang akan dipraktekan juga  oleh jamaahnya maupun santrinya.

Jamaah yang datang ke masjid maupun mushala tanpa undangan mereka datang secara ikhlas tanpa paksaan dan mereka tidak dipungut biaya, bahkan di dalam pengajian terselip pendidikan karakter yang diantaranya: Mereka datang bersalaman dengan jamaah, membaca alquran bersama .Tahlil, ada kirim doa ada tausiah dan kegiatan sosial lainnya berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Tausiah sendiri berisi  menyampaikan ilmu kepada para jamaah disini ada pendidikan yang disampaikan dari seorang ustadz kepada para jamaah yang dapat memberikan pengetahuan baru yang dpat mengarahkan ke arah lebih baik.

Pengajian merupakan bentuk pembelajaran yang disampaikan baik  melalui tatap muka maupun dapat disampaikan melalui pembelajaran jarak jauh ( media sosial). Dalam pendidikan, belajar merupakan proses menyampaikan pesan dapat dilakukan baik secara lisan maupun praktek, sehingga jamaah (peserta didik) mendapatkan pesan yang akan mempengaruhi tingkah laku peserta didiknya yang tidak terbatas pada usia sekolah  saja.

Di era tekhnologi  sekarang ini pengajian dapat dilakukan dengan jarak jauh  tanpa harus mendatangi ustadz atau narasumber, mereka membentuk kelompok-kelompok pengajian melalui media sosial dan hal terjadi di masa pandemi demi meminimalisir kerumunan. Ada beberapa ilmu yang disampaikan dan harus dipraktekan dalam pengajian rutin baik yang menyangkut kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial  yang semuanya  sumbernya berasal dari Al-Qur’an dan hadist .

Contoh seorang ustadz atau ustadzah menyampaikan pendidikan tentang cara berwudhu yang benar atau doa harian yang mungkin banyak jamaah yang tidak bisa meskipun doa pendek,contoh: doa mau makan, doa mau bepergian doa mau tidur, doa bangun tidur mungkin tidak semua jamaah bisa dan hafal disini jelas jamaah pengajian akan merespon apa yang disampaikan oleh narasumber atau dalam hal ini pasti jamaah akan mempraktekannya walau pun tidak seratus persen tetapi setidaknya akan mempraktekannya  disini ada proses belajar karena ada interaksi antara  ustadz dengan jamaahnya.

Aunurrahman (2003:36) mendefinisikan belajar sebagai interaksi individu dengan lingkungannya yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan. Pengalaman atau pengetahuan tersebut bisa berupa yang baru maupun sesuatu yang pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya, akan tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi.

Pengetahuan yang dimiliki seseorang berkaitan erat dengan pengalaman-pengalamannya. Pengalaman dalam hal ini mencakup pengalaman kognitif, mental, dan keterampilan yang dibentuk oleh struktur penerimaan konsep seseorang sewaktu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi lingkungan bagi siswa dalam pembentukan konsep pengalaman diantaranya melalui kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran yang baik termuat dalam suatu kekayaan dan variasi pengalaman belajar yang menyatu untuk menggiatkan dan meningkatkan interaksi dengan keberagaman dan lingkungan yang merangsang (Burton dalam Hamalik, 2008:28). Dengan demikian, pembelajaran yang baik dapat meningkatkan interaksi antara guru dan siswa yang akhirnya berkorelasi dengan meningkatnya hasil belajar siswa.

Begitupun ilmu fikih yang lain yang berisi ajakan baik kepada umat. Para jamaah merasa senang mendapatkan ilmu yang bermanfaat tanpa harus membayar dan  ustadz pun merasa senang karena dapat menyampaikan ilmu yang bermanfaat. Dalam pengajian banyak hal yang disampaikan dari hubungan antar manusia dengan manusia, manusia dengan sang pencipta ,sejarah Islam, hal-hal yang haram dan halal, ataupun hal-hal yang yang dilarang dan dibehkan dalam islam. Mereka menyampaikannya tidak sembarangan karena berpegang pada Al-Quran dan hadist. Di masa pandemi semua orang butuh  penguat, penyegaran yang berkaitan dengan kehidupan yang menyangkut dunia akherat  karena  itu kehadiran sosok seorang  ustadz sangat diperlukan dalam penguatan umat.

Di dalam menyangkut pembiayaan apakah ada penghargaan yang berupa materi? Ada bentuk penghargaan dari untuk  ustadz maupaun guru mengaji meskipun tidak sesuai dengan ilmu yang diberikan  kepada umatnya, dan mereka menerimanya dengan besar hati dan ikhlas hati. Banyak wujud rasa terima kasih yang lain yang dliberikan kepada  ustadz, kadang seorang  ustadz tidak mengharapkan imbalan dari kegiatan yang dilaksanakan bahkan  ustadz merasa bangga jika jamaahnya bertambah banyak. Seorang  ustadz hanya butuh pengakuan dari jamaahnya, seorang  ustadz bagaikan pelita bagi umat  maka kehadiran  ustadz ditengah  masyarakat menjadi pencerah begitupun ketika wafatnya seorang ustadz seakan menjadi kegelapan. Semoga bermanfaat  dunia akherat

..Aamiin yaa robbal Aalamiin.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar