Info Sekolah
Sabtu, 26 Okt 2024
  • Terwujudnya Peserta Didik yang Beriman Bertaqwa Berakhlak Mulia, Unggul dalam Prestasi, dan Cinta Lingkungan

APLIKASI TELEGRAM SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA

Diterbitkan :

Oleh : Ratna Dewi P., S.Pd

Guru Kimia SMAN 1 Kersana

(Artikel ini pernah dimuat di Harian Radar tegal Tanggal 3 Mei 2021)

 

Pembelajaran dalam dunia pendidikan kini berorientasi pada pembelajaran daring/online, dikarenakan masih adanya pandemi Covid-19 di Indonesia. Kimia sebagai salah satu disiplin keilmuan Sains (Science) menopang inovasi dan aktualisasi yang penting dalam siklus pembelajaran online. Pendidik Kimia haruslah mampu beradaptasi dan bersinergi dengan perkembangan teknologi dan media pembelajaran yang ada, sehingga pembelajaran Kimia selalu dapat menciptakan ide-ide yang kreatif dan inovatif dalam halnya pembelajaran online yang imbasnya adalah peningkatan kompleksitas pemahaman peserta didik dalam menyerap berbagai materi ajar yang disampaikan oleh pendidik. Saat ini tidak akan dirasakan lagi mengenai halĀ  kekurangan aplikasi media pembelajaran, dikarenakan pesatnya arus Internet yang menciptakan proses pemenuhan kebutuhan manusia dari segi digitalisasi kerja dan interaksi komunikasi. Oleh sebab demikian, kreativitas pendidik sangatlah menentukan minat dan hasil belajar peserta didik dalam mengolah dan memanfaatkan berbagai sarana media pembelajaran.

SMAN 1 Kersana-Brebes masih tetap dalam koridor penerapan pembelajaran daring dan tidak terkecuali pada pembelajaran Kimia. Salah satu aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran Kimia via online adalah aplikasi Telegram. Telegram dianggap sebagai aplikasi yang kompatibel dengan skema belajar dan pembelajaran Kimia. Aplikasi Telegram dapat memuat berbagai macam bentuk file mulai dari teks, audio, video, gambar, stiker dan format file lainnya seperti pdf, doc, mp3, zip dan lain sebagainya. Telegram dapat menghubungkan (Terkoneksi) walaupun dari lokasi yang paling terpencil, kemudian adanya sinkronisasi data chatting di semua perangkat, keamanan terjamin, adanya enkripsi bisnis dan pribadi rahasia, pengaturan waktu dengan timer khusus, penyimpanan media berbasis cloud sehingga tidak memakan memori smartphone pengguna dan masih terdapat banyak lagi kemudahan-kemudahan lainnya (Qamar, K. 2018; 5). Berdasarkan hal tersebut, Telegram menjadi solusi alternative dalam proses penggunaan aplikasi media belajar, media komunikasi dan informasi khususnya untuk pembelajaran Kimia.

Pembelajaran Kimia secara online membutuhkan sebuah perangkat aplikasi yang dapat terfokus untuk pembelajaran. Terkhusus untuk Focus Group Discussion. Ketika diskusi mengenai suatu materi dalam sebuah grup maka setiap peserta harus terfokus dan koneksi tetap terhubung. Jika dalam aplikasi lainnya tidak memungkinkan untuk melakukan diskusi secara terfokus dikarenakan pada aplikasi lainnya memuat berbagai macam kendala seperti kecepatan pesan yang kurang maksimal, koneksi yang gampang terputus, keterbatasan pada besaran file yang dikirim dan terganggu dengan pesan lainnya. Aplikasi Telegram memangkas berbagai kendala tersebut, yakni dengan pesan yang terenkripsi dengan baik dan dapat dihapus sesuai dengan pengaturan yang ada, perangkat penyimpanan yang tidak akan memenuhi memori dikarenakan berbasis cloud, kemudian kecepatan pesan yang maksimal, server yang aman, terbuka dan gratis, tidak ada biaya langganan maupun iklan dan terakhir Telegram tidak ada batas ukuran media dan pesan yang masuk (Fitriansyah, F. 2020; 113).

Aplikasi Telegram juga termasuk dalam Mobile Learning. aplikasi tersebut didesain untuk peserta didik dikarenakan mudah digunakan dan dapat dibuka kapanpun dan dimanapun. Jadi, tidak akan membuat ribet ataupun menganggu aktivitas penggunanya (Al-Furqansyah, Y, A. 2021; 64). Mobile Learning sangat sesuai dengan keadaan saat ini yang menuntut pembelajaran via daring, sehingga optimalisasi Mobile Learning dalam hal ini Telegram menjadi sangat penting dilakukan mengingat Telegram menjadi salah satu/alternative aplikasi yang cocok dipakai dalam mode pembelajaran online. Apalagi peserta didik yang kini juga sudah mahir dalam mengoperasikan berbagai aplikasi di smartphone-nya masing-masing. Efektivitas pembelajaran Kimia dapat tercipta apabila pendidik dan peserta didik memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Kimia dianggap sebagai pelajaran yang sedikit rumit apabila penyampaian materinya monoton, terlebih peserta didik tidak mempunyai minat belajar Kimia. Oleh sebab demikian, diharapkan melalui aplikasi Telegram peserta didik dapat dengan mudah memahami berbagai informasi terkait materi-materi yang disampaikan oleh pendidik melalui beragam jenis file yang dikirim atau berbagai instruksi tugas yang harus dikerjakan.

Salah satu contoh penerapan focus group discussion pada aplikasi Telegram adalah sebagai berikut : Langkah pertama, pendidik membuat grup yang beranggotakan satu kelas dalam kelompok belajar dan pendidik menjadi admin grup tersebut. Kedua, pendidik mengupload materi pembelajaran dalam bentuk file apapun dan menyertakan tujuan juga alokasi waktunya. Ketiga, peserta didik dapat mendownload konten tersebut dan mempelajarinya sesuai dengan batas alokasi waktu. Keempat, apabila peserta didik ada yang belum memahami mengenai materi yang di share oleh pendidik maka segera ajukan pertanyaan di grup sambil didiskusikan dengan anggota lainnya dan dipandu oleh pendidik. Dan yang terakhir kelima, evaluasi dilaksanakan oleh pendidik dengan memberikan pertanyaan akhir, kesimpulan dan pemberian tugas sesuai deadline waktunya.

 

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar