Info Sekolah
Sabtu, 26 Okt 2024
  • Terwujudnya Peserta Didik yang Beriman Bertaqwa Berakhlak Mulia, Unggul dalam Prestasi, dan Cinta Lingkungan

BUDAYA LITERASI MELALUI “PETA KONSEP” DI MASA PANDEMI

Diterbitkan :

Oleh : Wahyu Darti, S. Pd

Guru Biologi SMAN 1 Kersana

(Artikel ini pernah dimuat di Harian Radar tegal Tanggal 18 Januari 2021)

 

Pandemi Covid-19 mampu menciptakan suasana baru pendidikan di Indonesia. Dari nuansa praktik pendidikan konvensional menjadi praktik pendidikan berbasis teknologi dan internet. Dibutuhkan kesadaran semua pihak untuk menerima dan melaksanakan kebiasaan baru, cara dan strategi baru dalam menuntaskan tujuan luhur dari pendidikan nasional ini.

Adaptasi selama 10 bulan pelaksanaan PJJ daring maupun laring sudah berlangsung. Walaupun pada kenyataannya di lapangan kesiapan guru dan siswa ternyata masih mengalami kendala, tetapi solusi dan jalan keluarpun  sudah mengalami titik terang.

Peserta didik yang merasa jenuh dengan banyaknya materi dan tugas dari guru  mapel yang berbeda-beda, sekarang sudah mulai menemukan cara belajar dimasa pandemi covid 19 ini. Dari hasil wawancara dengan siswa kelas XII Mipa tentang  pelaksanaan PJJ Biologi semester ganjil, mereka merasa kurang mampu dalam memahami materi. Mungkin hal ini disebabkan karena kesadaran untuk bersabar saat membaca materi belum sepenuhnya terbentuk.

Menurut Aries Aris Setyawan (2015), Pikiran bawah sadar memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku kita, jauh lebih besar dibandingkan pikiran sadar. Coba bayangkan jika  memiliki data yang “merugikan” dipikiran bawah sadar kita. Apa yang akan terjadi?

Walaupun kita memahami bahwa rajin belajar dan bekerja keras merupakan salah satu kunci keberhasilan, tetapi mengapa sering kali kita kehilangan motivasi untuk melakukannya? Ya, mungkin ini karena pikiran bawah sadar kita menyimpan pola-pola yang menghambat motivasi.

Nah, peranan guru disini sangat penting dalam membangun dan membangkitkan motivasi peserta didik  untuk belajar dengan hati yang senang. Oleh sebab itu diperlukan suatu metode dan media pembelajaran yang menarik yang harus ditampilkan guru agar peserta didik  merasa butuh dan mencintai mata pelajaran.

Ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk membantu memotivasi peserta didik sehingga mudah memahami materi pelajaran dimasa pandemi yaitu, pertama Berdoa, berdoa terutama sebelum belajar akan memunculkan niat dan tujuan belajar, sehingga ada harapan  dan permohonan untuk diberikan kemudahan dan kelancaran dalam prosesnya.

Kedua Menyukai Gurumu, ketika pesrta didik “menyukai” performens dan talenta yang terpancar dari seorang guru, maka tercipta energi positif yang akan membuka gerbang sel-sel hati dan sel-sel saraf di otaknya sehingga mempercepat daya tangkapnya dalam memahami materi.

Ketiga Fokus, saat pelaksanaan pembelajaran peserta didik harus konsentrasi dan fokus saat mengikuti PJJ. Tentu keterlibatan, keperdulian dan peran serta orang tua sangat dibutuhkan peserta didik karena pelaksanaan PJJ Daring di rumah.

Keempat Tidak Malu Bertanya, bila menghadapi materi yang rumit dan sukar, peserta didik jangan malu bertanya ke guru mapel atau berdiskusi dengan teman lewat Whats App. Bimbingan orang tua juga bisa menjadi solusi ketika peserta didik bingung memahami materi.

Kelima Study Literatur, mencari tahu dari sumber/literatur yang ada di sekitar kita. Bisa browsing internet, melihat vidio pembelajaran di You Tobe, membaca majalah ilmiah, koran dan media lainnya.

Bagaimana peranan budaya literasi dimasa Pandemi Covid-19?

Sumber daya manusia (SDM) Indonesia akan maju terkait dengan kemampuan berliterasi. Peranan budaya literasi khususnya di lingkungan dunia pendidikan, harus digalakkan mengingat pentingnya budaya ini dalam membantu terlaksananya PJJ Daring maupun  PJJ Laring.

Komponen literasi meliputi pertama kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan menghitung.  Kedua pemahaman tentang keberadaan perpustakaan sebagai salah satu akses mendapatkan informasi. Ketiga kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media cetak, media elektronik (media radio, media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya. Keempat kemampuan memanfaatkan teknologi. Kelima kemampuan memanfaatkan materi visual secara kritis dan bermartabat.

Peta Konsep adalah salah satu bentuk media dari hasil kemampuan berliterasi, khususnya mapel Biologi. Peta Konsep menurut Muhimmati (2014) adalah alat yang mewakili adanya hubungan yang bermakna diantara konsep-konsep yang ada sehingga tercipta proposisi, yaitu dua atau lebih konsep yang dikaitkan dengan kata hubung sehingga memiliki arti.

Terkait dengan konsep-konsep pada mata pelajaran Biologi, peserta didik mengasah kemampuan literasinya dengan membuat Peta Konsep. Tujuan dibuat peta konsep ini, diantaranya untuk membuat struktur pemahaman dari fakta yang dikaitkan dengan pengetahuan lainnya, untuk belajar menyusun suatu hal mulai konsep, fakta dan informasi dalam sebuah konsep

Dengan membuat Peta Konsep, harapannya dapat memperjelas gagasan pokok materi dan konsep-konsep bagi guru dan peserta didik sehingga tercipta pemahaman yang baik, cocok untuk media pembelajaran di masa Pandemi Covid-19.

Harapan dari paparan diatas akan tumbuh motivasi yang lebih baik lagi bagi peserta didik  dalam mengikuti PJJ Daring maupun PJJ Laring dengan mencoba tips-tips belajar menyenangkan.  Semangat dan budaya berliterasi bagi guru dan siswa selama ini, dapat berubah menjadi kebiasaan berliterasi dengan mencoba membuat media belajar berupa “Peta Konsep”.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar