Info Sekolah
Sabtu, 12 Okt 2024
  • Terwujudnya Peserta Didik yang Beriman Bertaqwa Berakhlak Mulia, Unggul dalam Prestasi, dan Cinta Lingkungan

Studi Tiru Pengolahan Sampah “PANATA BUMI”

Sampah salah satu karya manusia yang setiap hari dihasilkan. Mulai yang berasal dari rumah tangga hingga industri yang menghasilkan barang-barang untuk rumah tangga. Jumlahnya dimulai dari satuan hingga ton-tonan. Umumnya sampah-sampah yang dihasilkan akan bermuara di tempat pembuangan sementara (TPS). Di mana setiap hari atau minggunya penjaga kebersihan selalu berpatroli di gang ataupun jalan suatu komplek perumahan. Tempat pembuangan sementara (TPS) selalu dilabeli dengan yang kotor dan bau. Namun dalam perkembangannya, tempat pembuangansampah bertransformasi menjadi tempat bernilai jual tinggi dan berkelanjutan. Tempat pembuangan sementara (TPS) berkembang menjadi tempat pembuangan sementara dengan prinsip reuse, reduce, dan recyle (TPS 3R).

Bank Sampah SMA Negeri 1 Kersana berkesempatan untuk mengunjungi tempat pembuangan sementara dengan prinsip 3R, yaitu TPS 3R Penata Bumi yang berlokasi di Banjarharjo. Kunjungan tersebut dilaksanakan pada 3 Maret 2023. Dalam kunjungan tersebut, Mas Arif dan Mas Kamal selaku bagian manajemen TPS 3R Penata Bumi menyambut dengan baik. “Kami sangat senang atas kunjungan bank Sampah SMA Negeri 1 Kersana di tempat kami, dengan kunjungannya berarti masih ada harapan masa depan bumi di anak-anak seperti kalian”, tutur mas Kamal).

TPS 3R Penata Bumi lahir dari permasalahan yang terjadi di sekitarnya, di mana minimnya edukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah. Sampah hanya akan menggunung di TPS. TPS 3R Penata Bumi dimulai dari tahun 2017. Melalui prinsip 3R ini, Penata Bumi mencoba menawarkan solusi dari permasalahan tersebut serta membuka pundi-pundi pemasukan untuk masyarakat setempat. “Kami melakukan setiap 3 hari sekali, di mana kami menjemput sampah-sampah di rumah warga yang kemudian kami sortir berdasarkan jenisnya dan akhir prosesnya kami jadikan barang yang mempunyai nilai guna dan materi”, tutur mas Arif.

Hasil kunjungan kami di Penata Bumi, kedepannya dapat dipraktikan di SMAN 1 Kersana, di mana sejalan dengan program adiwiyata sekolah, tutur Ibu HJ. Iswati. Tong sampah yang disediakan di depan kelas menjadi modal awal untuk warga SMA Negeri 1 Kersana untuk memulai hal yang baik. Di mana tong sampah sudah dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu organik dan anorganik. Ingat “Sampahmu tanggungjawabmu, sampahku tanggungjawabku”.