Ekstrakulikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) melakukan Kunjungan Industri di PGT Winduaji, Paguyangan, Brebes. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 16 Juli 2022. Kegiatan tersebut diguyur hujan yang berkepanjangan, mulai dari awal berangkat sampai lokasi tujuan. Meskipun hujan yang berkepanjangan, tak sedikitpun mengurangi rasa semangat dan antusiasnya.
Kegiatan Kunjungan Industri merupakan salah satu Program Kerja (PROGJA) yang telah disusun di awal setelah pembentukan kepengurusan dan dilaksanakan sesuai dengan kalender kegiatan Ekstrakulikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
Pemilihan PGT Winduaji, Paguyangan sebagai tempat untuk observasi lapangan dengan melihat kebermanfaatan olahan dari pabrik tersebut dalam kehidupan sehari-hari yang diambil dari hasil alam. Olahan PGT ini berasal dari pohon Pinus. PGT kepanjangan dari Pabrik Gondorukem Terpentin, yang berlokasi di desa Winduaji, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes. PGT ini bukan satu-satunya di Jawa Tengah, melainkan terdapat 4 pabrik gondorukem dan terpentin (PGT), yaitu Winduaji (Brebes), Cimanggu (perbatasan Jabar dan Jateng), Paninggaran (Pekalongan), dan Sapuran (Wonosobo). Namun dalam perkembangannya hanya tinggal 3 PGT yang aktif produksi, yaitu PGT Winduaji (Brebes), PGT Paninggaran (Pekalongan) , dan PGT Sapuran (Wonosobo) dikarenakan semakin menyusutnya lahan Pinus.
PGT Winduaji, Paguyangan, Brebes didirikan pada tahun 1991/1992. PGT ini berfokus pada produksi Gondorukem dan Terpentin. PGT ini termasuk perusahaan hulu yang di mana olahannya banyak dimanfaatkan diberbagai bidang. Menurut Bapak Sakiron (Kepala PGT Winduaji, Paguyangan, Brebes) “hasil olahan dari pabrik ini dimanfaatkan di untuk farmasi, elektro, usaha batik, industri cat, industri lem dan lain sebagainya”. Betapa banyaknya turunan produk dari hasil olahan PGT ini. “Untuk menentukan kualitasnya, ada beberapa standar mutu dalam hasil Gondorukem, yaitu B1, B2, Premium, dan Super Premium. Untuk kualitas Super Premium (SP) diekspor ke India, Cina dan Amerika Serikat”, sambung Bapak Sirko / Supervisor).
Dari hasil observasi lapangan di PGT ini ada beberapa manfaat yang didapatkan, seperti melatih komunikasi langsung di lapangan, cara menggali informasi dengan wawancara, dan terakhir menjadi pengalaman yang akan terus diingat dalam ingatan individu. “Siswa akan mendapatkan pengalaman yang luar biasa dari observasi ini. Sudah saatnya pengetahuan tidak hanya didapatkan dalam ruang kelas, melainkan ruang lapang yang nantinya akan menjadi area untuk memenuhi kebutuhan hidupnya” tutur Bapak Yuniarso Amirudin (Kepala SMAN 1 Kersana)
Program kerja ini akan terus dijalankan tentunya dengan selalu dievaluasi setiap pelaksanannya. Dengan memasukan kunjungan industri dalam program kerja, harapannya ada pengalaman yang berharga yang didapatkan serta mengupgrade skiil seluruh anggota Kelompok Ilmiah Remaja. Serta luaran dari kegiatan ini, yaitu Pembuatan Karya Tulis Ilmiah Sederhana, jelas Ivan Juanda (Pembina Ekstrakulikuler KIR SMAN 1 Kersana)
KOMENTAR TERBARU