Info Sekolah
Kamis, 21 Nov 2024
  • Terwujudnya Peserta Didik yang Beriman Bertaqwa Berakhlak Mulia, Unggul dalam Prestasi, dan Cinta Lingkungan

MERDEKA PENILAIAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

Diterbitkan :

Oleh : Ariana Isnaeni Pilihana, S.Pd

Guru Bahasa Inggris SMAN 1 Kersana

Repost : Radar Tegal

 

Perjalanan pembelajaran di masa pandemi selama ini sejak adanya wabah Covid 19 berubah menjadi pembelajaran online atau kita kenal dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar Dari Rumah (BDR). Ini mulai di terapkan dan di berlakukan sejak adanya peraturan Mentri Pendidikan No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid 19.

System pembelajaran dengan moda daring ini pun sudah berlangsung sejak bulan Maret tahun 2020 lalu. Pemerintah mencegah adanya tatap muka dalam pembelajaran agar tidak banyak yang tertular adanya virus corona tersebut maka dengan sistem pembelajaran jarak jauh di harapkan peran serta antara siswa, orang tua dan guru untuk saling berkomunikasi.

Banyak hambatan yang dihadapi baik dari pihak guru maupun siswa. Banyak guru yang belum siap karena sebelumnya tidak ada pembekalan namun pemerintah mewajibkan akan adanya pembelajaran jarak jauh. Dan siswa pun mengalami hal yang tidak jauh berbeda seperti halnya sinyal di daerah tempat tinggalnya, kepemilikan hp android, internet atau kuota. Namun pembelajaran harus terlaksana dan berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Ketidak efektifan dalam PJJ membuat guru kesulitan dalam hal penilaian. Penilaian merupakan bagian yang penting dalam proses pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, guru sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang di miliki siswa, ketepatan metode mengajar yang di gunakan, dan keberhasilan siswa dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan.

Menurut Sudjana (2005) mengatakan bahwa penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Penilaian dari hasil belajar siswa yang kita olah dan kita dapat dari hasil belajar siswa selama satu semester dan siswa harus menyelesaikan tugas-tugas, ulangan harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester yang kita sampaikan kepada siswa. Masih banyak sekali kekurangan, dalam hal ini karena siswa yang kurang mampu memahami materi, tugas-tugas yang di sampaikan melalui akun pembelajaran seperti Telegram, Google Classroom, Google Formulir,  Youtube, Whatshapp dan yang sebagainya.

Seperti halnya penilaian ulangan harian yang berlangsung selama beberapa kali dalam satu semester pun kadang diikuti hanya sebagian dari siswa dalam satu kelas tersebut. Yang kita jumpai juga siswa yang pintar dan tidak punya kuota nilai tidak maksimal, ini yang membuat penilaian tidak obyektif. Dari hambatan-hambatan inilah yang membuat kita sebagai guru dalam memberikan nilai harus lebih selektif dan lebih obyektif.

Keterbatasan kepemilikan hp siswa membuat mereka cenderung untuk tidak mengerjakan tugas-tugas, yang di berikan oleh guru. Bahkan ketika guru menegur mereka akan memberikan umpan balik ketika selesai mengerjakan penilaian akhir semester untuk memenuhi nilai-nilai yang masih belum terpenuhi. Di sinilah peran orang tua sangat penting sebagai motivator dalam pendidikan yang dilaksanakan di rumah atau dengan sistem PJJ untuk terus memantau perkembangan anaknya.

Ada beberapa solusi yang dihadapi siswa yaitu sekolah menyiapkan dan menyediakan sarana dan prasarana dengan menyediakan komputer untuk siswa yang tidak memiliki hp android, memberikan kuota kepada siswa yang berprestasi dan kurang mampu. Agar terselesainya penilaian dalam satu semester ini mencapai KKM seperti yang kita harapkan sebagai guru sekaligus sebagai mentor dalam pembelajaran daring/online.

Baik buruknya pendidikan tergantung bagaimana kita sebagai guru dalam mencapai target pembelajaran yang di sampaikan kepada siswa, dan kemampuan siswa dalam meresap pemahaman materi. Untuk mencapai target tersebut kita juga menerapkan disiplin dalam mengatur waktu pembelajaran, mengatur waktu dalam mengumpulkan tugas-tugas.

Penilaian yang obyektif akan menghasilkan mutu yang baik bagi sekolah tersebut dan akan mencetak generasi yang mampu menghadapi era perkembangan pendidikan yang modern. Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan pendidikan dalam mengelola proses pembelajaran. Akhir bulan yang lalu kita telah menghadapi Penilaian Akhir Semester dan nilai rapot segera kita proses. Tentunya tidak mudah dalam memberikan penilaian karena penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan di lakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Berdasarkan pasal 15 Permendikbud No. 23 Tahun 2020 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Hasil penilaian dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk berprestasi lebih baik. Merdeka penilaian yang di capai oleh siswa secara obyektif dalam memberikan hasil selama  proses belajar mengajar akan menghasilkan mutu pendidikan yang baik dan dapat menjadikan generasi yang mampu bersaing global dan berkualitas.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar