Pendidiknan saat ini tidak bisa dipisahkan dari perkembangan teknologi. Proses pembelajaran kerap dikaitkan dengan teknologi, misalnya sebagai media pembelajaran. Terutama ketika pandemi beberapa waktu yang lalu, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring (online) dengan berbagai platform belajar. Peran teknologi dalam pendidikan salah satunya yaitu untuk meningkatkan kualitas guru untuk menciptakan suasana belajar yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Untuk itu, pada Rabu, 26 Oktober 2022 SMAN 1 Kersana menyelenggarakan “Diseminasi Inovasi pembelajaran berbasis TIK berbantuan Portal Rumah Belajar dan Platform Merdeka Belajar” yang dihadiri oleh seluruh bapak/ibu guru SMAN 1 Kersana.
Diseminasi atau sosialisasi pembelajaran tersebut oleh narasumber yang aktif dalam proses pengembangan diri yaitu Bapak M. Faisal Abduh, S.Pd. (Guru Matematika SMAN 1 Kersana). “dalam portal belajar terdapat berbagai fitur yang bisa bapak/Ibu akses untuk keperluan pembelajaran seperti media pembelajaran yang menarik. Bapak/Ibu juga bisa mengupload video atau media pembelajaran menarik lainnya. Fitur rumah belajar ini terdiri dari 2 jenis yakni fitur utama dan fitur pendukung” ujarnya. Fitur utama dalam platform rumah belajar terdiri dari 4 fitur diantaranya fitur sumber belajar, yang menyediakan berbagai media audio dan visual (video); fitur kelas maya; fitur bank soal; dan fitur laboratorium maya. Sementara fitur pendukung terdiri atas fitur peta budaya; fitur buku sekolah elektronik (BSE); fitur wahana jelajah angkasa, fitur karya bahasa dan sastra; fitur PKB; fitur blog pena.
Selanjutnya, dalam acara diseminasi ini juga menghadirkan narasumber dari tim projek untuk mempersiapkan projek kedua. Narasumber tersebut ialah Bapak Ivan Juanda, S.Pd. dan Triyono, S.Pd. Evaluasi untuk projek pertama masih ada perbedaan persepsi diantara guru terkait sistematika proposal dan laporan projek. “mari bapak/ibu pada kesempatan ini kita sepakati format penulisan proposal dan laporan projek kedua, supaya tidak terjadi kebingungan diantara siswa” ungkap pak Ivan. Persamaan persepsi ini juga bertujuan untuk efektivitas waktu dan biaya. Disamping iru beliau juga menekankan teknik-teknik untuk meminimalisir plagiat. “Pembuatan proposal ini juga bertujuan untuk membiasakan siswa membuat karya ilmiah dan menghindari plagiarisme” sambungnya.
Materi terakhir disampaikan oleh Bapak Triyono, S.Pd. Beliau menjelaskan nilai-nilai yang termuat dalam P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) diantaranya beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; gotong royong; kreatif; bernalar kritis. “melihat fenomena pelajar saat ini cukup memprihatinkan pasalnya budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) sudah luntur. Untuk itu, bapak/ibu mari bersama-sama kita hidupkan kembali budaya tersebut dan karakter lainnya” ungkapnya. Pendidikan karakter yang termuat dalam kurikulum merdeka ini terlihat pada P5 tersebut, agar bisa memberikan pendidikan karakter maka harus memahami betul nilai-nilai dalam P5.
Beri Komentar