BOLEHKAH MEMAKSA
Pelaksanaan Projek tidak terlepas dari pembuatan modul projek. Modul ini menjelaskan komponen, alur pembuatan modul projek, prinsip perencanaan kegiatan, dan juga contoh modul projek untuk setiap jenjang dan tema yang dapat menjadi inspirasi penerapan projek Ibu/Bapak sekalian.
Materi 1. Dipaksa Dulu, Nanti Terbiasa
Dipaksa Dulu, Nanti Terbiasa
Sering kali kita mendengar di masyarakat, bahwa untuk menjadi kebiasaan harus dengan dipaksa terlebih dulu. Apakah benar demikian?
Video ini mengajak kita bersama untuk berefleksi apakah benar dengan dipaksa murid akan menjadi terbiasa dan muncul disiplin dalam dirinya?
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008.
2. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline), Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised Edition.
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019.
Latihan Pemahaman
Sebutkan dampak pemaksaan jangka panjang bagi murid? kemerdekaan berekspresi dan potensi murid terbatasi
Cerita Reflektif
Pengalaman apa yang Anda ingat sampai sekarang ketika dipaksa melakukan sesuatu?
Contoh: Mengikuti ekstrakurikuler wajib Pramuka saat SMA.
Materi 2. Motivasi Perilaku Menghindari Rasa Sakit/Hukuman
Motivasi Perilaku Menghindari Rasa Sakit atau Hukuman
Bapak/Ibu guru mana yang tidak ingin melihat muridnya berperilaku disiplin. Memberikan hukuman menjadi salah satu cara untuk mendisiplinkan murid. Padahal bisa saja hukuman itu membuat murid merasakan sakit dan berdampak jangka panjang.
Video ini mengajak kita untuk memahami teori motvasi perilaku level 1 yang ditunjukkan murid.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008.
2. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised Edition.
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019.
Latihan Pemahaman
1. Berikut cara guru mengatasi perilaku buruk murid, kecuali: Menambah hukuman agar jera
2. Berikut merupakan pendisiplinan level 1: Menerapkan lari keliling lapangan jika terlambat upacara
Cerita Reflektif
Contoh: Mengerjakan tambahan soal bagi siswa yang belum/terlambat mengumpulkan tugas pada mata pelajaran Matematika Peminatan Kelas XII semester gasal 2022/2023 ini.
Materi 3. Motivasi Perilaku Menginginkan Hadiah atau Pujian
Motivasi Perilaku karena Menginginkan Hadiah dan Pujian
Agar murid rajin dan mematuhi perintah guru, hadiah dan pujian dijadikan cara untuk membujuk murid. Siapa yang tidak suka mendapat hadiah atau pujian? Jelas hampir sebagian kita suka dengan hadiah/pujian.
Video ini mengajak kita untuk memahami bagaimana motivasi perilaku yang ditunjukkan murid karena hadiah/pujian.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008.
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline), Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised Edition.
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019.
Latihan Pemahaman
Hadiah/pujian yang diberikan dapat menjadi motivasi melakukan sesuatu. Pujian/hadiah termasuk jenis motivasi? Eksternal
Cerita Reflektif
Contoh: Mengikuti kegiatan diklat pengembangan diri tetapi karena menginginkan sertifikatnya untuk angka kredit.
Materi 4. Motivasi Perilaku Menghargai Diri
Motivasi Perilaku Menghargai Diri
Konsep diri kita akan menguat jika dilandasi dengan motivasi internal. Berperilaku untuk menghargai nilai yang diyakini dan dirinya sendiri.
Video ini mengajak kita untuk memahami bagaimana memunculkan perilaku karena menghargai diri sendiri yang akan membantu murid dalam kehidupannya pada masa depan.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008.
2. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline), Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised Edition.
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019.
Latihan Pemahaman
Sejak kecil, Rian sudah terbiasa untuk belajar secara mandiri. Ada orang tuanya atau tidak, ia tetap belajar sesuai dengan waktu yang sudah ia tetapkan sendiri. Ia sudah memiliki motivasi internal dalam belajar. Motivasi internal efektif untuk menjaga diri kita untuk tetap disiplin, karena Semua jawaban benar
Cerita Reflektif
Sebutkan kegiatan/aktivitas yang pernah anda lakukan karena motivasi internal?
Contoh: Mengembangkan website sekolah dikarenakan ingin terus mengasah diri di bidang pengembangan website.
POST TEST
Berikut ini adalah 10 soal dan jawaban post test Topik 2 Modul 1. (soal berbeda-beda tiap direfresh)
1. Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu murid untuk berperilaku dengan alasan menjadi orang yang didambakan, KECUALI ….
A. Nilai baik apa yang kamu percayai?
B. Apa tujuan yang ingin kamu capai?
C. Kamu ingin menjadi seseorang seperti apa?
D. Apa pendapat orang tentang dirimu pada saat kamu melakukan itu?
2. Andi selalu menjadi wakil sekolah dalam kegiatan olimpiade sains. Dia memang sangat menyukai pelajaran IPA dan selalu mendapatkan nilai hampir sempurna di rapor. Manakah alasan berikut ini yang bisa membuat Andi senantiasa bersemangat secara internal dalam belajar dan mengikuti olimpiade sains?
A. Membanggakan orang tua
B. Membawa nama harum sekolah
C. Menjadi dikenal oleh guru-guru dan teman-teman di sekolah
D. Mewujudkan cita-citanya menjadi seorang ilmuwan yang berguna bagi masyarakat
3. Pada suatu hari, laptop Bapak Ahmad rusak dan ia belum sempat memperbaikinya. Padahal, hari tersebut ia menjadi pembicara dalam sebuah webinar. Lalu, ia meminjam laptop ke Ibu Ani. Sebetulnya Ibu Ani memerlukan laptopnya untuk menyelesaikan pekerjaan yang harus dikumpulkan pada hari tersebut. Namun, karena ia merasa berhutang budi kepada Pak Ahmad, pada akhirnya ia tetap meminjamkan laptopnya ke Pak Ahmad. Manakah yang merupakan alasan Ibu Ani dalam berperilaku?
A. Menghindari rasa sakit
B. Mendapatkan kebahagiaan
C. Mengharapkan penghargaan
D. Menjadi orang yang diinginkan.
4. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru agar murid-muridnya memiliki disiplin diri adalah ….
A. mengingatkan murid-murid secara rutin dan terus-menerus akan peraturan sekolah
B. menegakkan peraturan dengan cara memberikan hadiah bagi murid yang paling disiplin
C. berdiskusi secara terbuka dengan murid bagaimana mereka bisa memperbaiki kesalahan yang mereka buat
D. senantiasa memantau muridnya dan mengingatkan pada saat ada perilaku yang tidak sesuai dengan peraturan
5. Simak percakapan berikut ini.
“Kalau sudah besar kamu ingin menjadi apa, Nadia?”
“Aku ingin menjadi dokter, karena aku ingin membahagiakan orang tuaku.”
Alasan Nadia untuk menjadi dokter merupakan contoh dari ….
A. menghindari rasa sakit
B. mendapatkan kebahagiaan
C. mengharapkan penghargaan
D. menjadi orang yang diinginkan
6. Sebagai pendidik, kita sebaiknya menerapkan cara-cara yang dapat membantu murid menjadi termotivasi secara internal. Manakah yang BUKAN merupakan contoh dari membantu murid menjadi termotivasi secara internal?
A. Memandu murid mengidentifikasi cita-citanya
B. Memberi semangat kepada murid dengan kata-kata positif
C. Membantu murid menemukan cara-cara yang bisa membuat dirinya termotivasi
D. Mendorong murid untuk menemukan tokoh atau kisah yang bisa menjadi inspirasinya
7. Perilaku memaksa TIDAK efektif untuk melatih murid untuk disiplin, karena ….
A. bersifat eksternal
B. ada konsekuensi langsung yang diterima
C. mendapatkan kepatuhan yang segera
D. perubahan perilaku langsung terlihat
8. Menurut Diane Gossen, ada tiga alasan manusia dalam berperilaku. Berikut ini, manakah yang BUKAN merupakan alasan manusia dalam berperilaku?
A. Menghindari rasa sakit
B. Mendapatkan kebahagiaan
C. Mengharapkan penghargaan
D. Menjadi orang yang diinginkan
9. Manakah pilihan di bawah ini yang merupakan contoh perilaku memaksa oleh guru ke murid?
A. Menambah nilai sebesar 10 poin untuk pengumpulan tugas tepat waktu
B. Mengurangi nilai sebesar 10 poin untuk keterlambatan pengumpulan tugas
C. Menambah nilai sebesar 15 poin untuk pengumpulan tugas sebelum batas waktu
D. Semua jawaban benar
10. Sejak kecil, Rian sudah terbiasa untuk belajar secara mandiri. Ada orang tuanya atau tidak, ia tetap belajar sesuai dengan waktu yang sudah ia tetapkan sendiri. Ia sudah memiliki motivasi internal dalam belajar. Motivasi internal efektif untuk menjaga diri kita untuk tetap disiplin, karena ….
A. orang lain tidak bisa mengatur kita
B. motivasi internal bersifat jangka panjang
C. kita hanya bisa mengatur diri kita sendiri
D. semua jawaban benar
RESTITUSI
“Murid ini bandel”, “murid ini nakal”, “murid ini tidak bisa diubah”, kata guru.
Pelabelan terhadap murid kadang terjadi ketika guru sudah merasa tidak berhasil mendidik murid. Padahal segala upaya model pendisiplinan sudah Ibu dan Bapak guru lakukan. Apakah metode pendisiplinan yang kita gunakan tepat ? atau hanya sebatas memberikan hukuman dan konsekuensi?. Pada modul ini kita akan belajar bersama tentang model pendisiplinan “Restitusi Disiplin Diri”, yaitu metode penyusunan kembali model disiplin di sekolah yang berfokus pada solusi atau pemecahan masalah yang bisa dilakukan.
Materi 1. Restitusi Disiplin Diri (RDD)
Restitusi Disiplin Diri (RDD)
Terkadang kita menerapkan praktik pendisiplinan yang berakibat ketaatan jangka pendek pada murid, seperti hukuman dan hadiah. Dalam video ini, kita akan berkenalan dengan praktik pendisiplinan dengan metode restitusi. Kita juga akan menyelami lebih jauh tentang kenapa dan bagaimana praktik pendisiplinan seharusnya dilakukan untuk menimbukan pengendalian diri dan ketaatan jangka panjang bagi murid?
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019
Latihan Pemahaman
apa saja sisi-sisi dari segitiga restitusi? menstabilkan identitas, validasi kebutuhan, dan nilai yang diyakini
Cerita Reflektif
Bagaimana Anda mendisiplinkan murid? (boleh menyebutkan lebih dari 1)
Contoh: Memotivasi di awal tentang bagaimana siswa setelah lulus SMA berdasarkan pengalaman hidup yang saya alami, untuk kemudian membuat kesepakatan pembelajaran selama setahun ke depan.
Materi 2. Sisi I Segitiga Restitusi: Stabilize the Identity
Sisi I Segitiga Restitusi: Stabilize the Identity
Apa yang harus kita lakukan ketika murid melakukan kesalahan? Bagaimana menanggapi anak yang bersalah, sehingga ia bisa belajar dari kesalahannya? Video ini merupakan penjelasan praktis penerapan sisi pertama segitiga restitusi. Kita akan belajar bersama murid bahwa kesalahan merupakan bagian dari pembelajaran, serta bagaimana menormalkan kegagalan dalam pembelajaran.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
Latihan Pemahaman
Apa tujuan dari dasar segitiga restitusi sisi satu menurut Dianne Gossen? Mengubah identitas anak yang bersalah dari orang gagal menjadi orang sukses
Cerita Reflektif
Contoh: Membolos kemudian ketika diberi pemahaman malah menantang berkelahi.
Materi 3. Sisi II Segitiga Restitusi: Validasi Kebutuhan
Sisi II Segitiga Restitusi: Validasi Kebutuhan
Kenapa ya, ada murid yang selalu terlambat? Di sisi lain, apa ya penyebab murid yang selalu bersemangat belajar? Sisi kedua segitiga restitusi percaya, ada makna di setiap tindakan. Yuk pelajari bagaimana mengenali alasan di balik setiap tindakan dan bagaimana menggunakannya dalam menerapkan disiplin positif.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
Latihan Pemahaman
Berikut ini yang merupakan prinsip sisi dua dari segitiga restitusi adalah? Seseorang bisa berperilaku yang terbaik
Cerita Reflektif
Contoh: Kebutuhan akan apresiasi dari guru apapun kondisi pemahaman pengetahuan mereka tentang materi yang disampaikan oleh guru tersebut.
Materi 4. Sisi III Segitiga Restitusi: Seek the Beliefs/ Person
Sisi III Segitiga Restitusi: Seek the Beliefs/ Person
Menurut teori kontrol, yang telah kita pelajari sebelumnya, manusia melakukan sesuatu karena termotivasi secara internal. Sisi 3 segitiga restitusi percaya bahwa nilai-nilai keyakinan membuat murid termotivasi berperilaku tertentu. Dengan mempelajari ketiga sisi segitiga restitusi, kita akan belajar menerapkan restitusi demi mencapai disiplin positif dan menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi murid-murid.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019
Latihan Pemahaman
Bagaimana cara menggunakan sisi tiga dari segitiga restitusi? Menggali nilai-nilai yang diyakini bersama
Cerita Reflektif
pernahkah murid anda bercerita tentang nilai yang ia yakini? (Ya/tidak)
Contoh: Ya.
POST TEST
Berikut ini adalah 10 soal dan jawaban post test Topik 2 Modul 2. (soal berbeda-beda tiap direfresh)
1. Berikut ini adalah alasan mengapa penting bagi guru untuk bertanya pada muridnya tentang apa yang ia yakini, KECUALI?
A. Untuk dapat mengingatkan murid akan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan.
B. Untuk menemukan unsur-unsur yang membuat murid termotivasi secara internal.
C. Nilai-nilai kepercayaan yang diyakini murid merupakan salah satu latar belakang yang mendasari perilaku murid.
D. Untuk menemukan aspirasi sosok yang dicita-citakan yang membuat murid termotivasi untuk berperilaku tertentu.
2. Memahami alasan atau kebutuhan di balik perilaku seseorang merupakan langkah penting dalam berpindah dari evaluasi diri menuju restitusi diri. Sehingga penting bagi seseorang untuk ….
A. mengetahui cara memenuhi kebutuhan dirinya
B. memahami dampak dari perbuatannya pada orang lain
C. mengerti bahwa semua orang memiliki kebutuhan dasar yang sama
D. memahami bahwa perasaan negatif tidak ada hubungannya dengan kebutuhan dasar
3. Diane Gossen memberikan strategi untuk melakukan restitusi dengan segitiga restitusi. Segitiga ini akan membantu memahami perilaku murid dan membimbing murid untuk belajar dari kesalahannya dan menjadi individu yang lebih baik. Berikut adalah sisi-sisi segitiga restitusi ….
A. menenangkan murid, memvalidasi perilaku murid yang salah, menanyakan keyakinan murid
B. menenangkan murid, menunjukkan perilaku murid yang salah, menanyakan keyakinan murid
C. menstabilkan identitas murid, memvalidasi perilaku murid yang salah, menanyakan keyakinan murid
D. menstabilkan identitas murid, menunjukkan perilaku murid yang salah, menanyakan keyakinan murid
4. Masing-masing murid memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, agar bisa menjalankan segitiga restitusi dengan lebih efektif, idealnya di kelas memiliki ….
A. keyakinan kelas
B. peraturan kelas
C. budaya sekolah
D. peraturan sekolah
5. Setiap tindakan yang dilakukan manusia, baik atau buruk, memiliki alasan atau tujuan. Tujuan dari setiap tindakan tersebut adalah memenuhi kebutuhan dasar. Berikut ini yang merupakan kebutuhan dasar, selain bertahan hidup, adalah ….
A. cinta, kekuatan, kemandirian, dan kebahagiaan
B. cinta, penguasaan kebebasan, dan kesenangan
C. cinta, kesetaraan, kemandirian, dan kesenangan
D. kekuatan, kesetaraan, kebebasan, dan kebahagiaan
6. Restitusi disiplin diri adalah metode untuk penyusunan kembali model disiplin di sekolah, yang mengajak murid untuk melakukan hal-hal berikut, KECUALI ….
A. mengidentifikasi kembali tindakannya
B. menemukan pemecahan masalah yang bisa dilakukan.
C. menganalisis dan memikirkan langkah yang tepat dalam pemecahan masalahnya
D. menemukan masalah yang timbul untuk mengetahui penyebabnya, dan siapa yang bersalah.
7. Dalam restitusi, penting bagi guru untuk memberikan pandangan baru pada murid-murid, bahwa disiplin adalah tentang bagaimana seseorang bisa….
A. memenuhi kebutuhan dasar semua orang.
B. mengikuti nasihat dan saran dari orang tua dan guru.
C. patuh pada peraturan dan undang-undang yang berlaku.
D. memenuhi kebutuhan dasar dirinya, dengan tetap memperhatikan kepentingan orang lain.
8. Berikut tiga dari enam landasan filosofi mengapa restitusi muncul dan baik untuk dilakukan:
1. Kesalahan adalah hal yang normal
2. Manusia sering tidak tahu jika mereka berbuat salah
3. Pada saat manusia disalahkan, ia menjadi lebih kuat
4. Restitusi memperkuat individu
5. Restitusi membuat individu merasa dihargai dan percaya terhadap diri sendiri
6. Individu yang tumbuh dalam proses restitusi cenderung tidak melakukan hal yang sama kepada orang lain
A. Nomor 1, 2, dan 3
B. Nomor 1, 4, dan 5
C. Nomor 2, 3, dan 6
D. Nomor 4, 5, dan 6
9. Pada saat ada murid melakukan kesalahan, guru perlu menormalkan kesalahan dan kegagalan tersebut, agar murid ….
Setiap tindakan yang dilakukan manusia, baik atau buruk, memiliki alasan atau tujuan. Tujuan dari setiap tindakan tersebut adalah memenuhi kebutuhan dasar. Berikut ini yang merupakan kebutuhan dasar, selain bertahan hidup, adalah ….
A. merasa bersalah dan menyesal
B. tidak mengulangi kesalahan yang dibuat
C. berpikir bahwa gurunya memahami situasinya
D. bisa mengakses bagian otak untuk berpikir rasional
10. Berikut ini adalah kalimat yang bisa diucapkan oleh guru untuk mengubah identitas murid yang melakukan kesalahan dari orang gagal menjadi orang sukses, KECUALI ….
A. Kamu berhak kok merasa begitu.
B. Ibu/Bapak Guru tahu kok kalau kamu anak baik.
C. Ibu/Bapak Guru juga pernah kok melakukan kesalahan itu.
D. Bukan kamu saja yang tidak berhasil dalam pembelajaran ini.
5 POSISI KONTROL GURU
Sebagai orang dewasa, terkadang guru merasa memilki kontrol penuh terhadap muridnya. Sehingga, ia merasa mempunyai hak untuk memaksa muridnya. Padahal, murid merupakan individu yang juga dapat mengontrol dirinya sendiri. Ibu dan Bapak Guru, pada modul ini kita akan belajar 5 posisi kontrol yang dapat kita gunaka untuk membantu murid membentuk disiplin diri.
Materi 1. Pengenalan 5 Posisi Kontrol
Pengenalan 5 Posisi Kontrol
Diane Gossen dalam bukunya Restitution-Restructuring School Discipline (1998) mengemukakan bahwa guru perlu meninjau kembali penerapan disiplin di dalam ruang-ruang kelas kita selama ini. Melalui serangkaian riset dan bersandar pada teori Kontrol Dr. William Glasser, Gossen berkesimpulan ada 5 posisi kontrol yang diterapkan seorang guru, orang tua ataupun atasan dalam melakukan kontrol. Video ini akan mengenalkan kepada kita apa sajakah posisi kontrol tersebut.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019
Lampiran 5 Posisi Kontrol
Anda bisa mengunduh Lampiran 5 Posisi Kontrol di sini.
Latihan Pemahaman
Di bawah ini mana yang merupakan posisi kontrol yang digunakan dalam pendisiiplinan, penghukum, pembuat rasa bersalah, teman, pengontrol, dan manajer
Cerita Reflektif
Dari 5 posisi kontrol ini, posisi kontrol mana yang dekat dengan Anda?
Contoh: Pembuat rasa bersalah.
Materi 2. Posisi Kontrol Penghukum
5 Posisi Kontrol: Penghukum
Posisi kontrol penghukum berusaha mengontrol dengan cara menyakiti murid. Mengapa bisa begitu? Video ini mengajak kita untuk memahami lebih dalam terkait posisi kontrol penghukum serta dampak kepada murid agar kelak kita bisa menghindari posisi kontrol ini nantinya.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019
Latihan Pemahaman
Berikut ini respon guru ketika berperan sebagai penghukum, kecuali: Mengapresiasi
Cerita Reflektif
Contoh: Menambah soal tugas untuk dikerjakan siswa yang telat/tidak mengumpulkan tugas.
Materi 3. Posisi Kontrol Pembuat Rasa Bersalah
5 Posisi Kontrol: Pembuat Rasa Bersalah
Posisi kontrol pembuat rasa bersalah berusaha mengontrol dengan cara menyakiti murid. Mengapa bisa begitu? Video ini mengajak kita untuk memahami lebih dalam terkait posisi kontrol pembuat rasa bersalah serta dampak kepada murid agar kelak kita bisa menghindari posisi kontrol ini nantinya.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019
Latihan Pemahaman
Ibu Linda menyampaikan, “Ibu kecewa sekali dengan kamu. Seharusnya kamu juga pikirkan sebelum lupa, gimana ya kalau orang tuamu tahu? Beliau-beliau pasti ingin kamu belajar tekun kan.” apa dampak bagi murid atas pernyataan Bu Linda? merasa sedih dan bersalah
Cerita Reflektif
Contoh: Ya.
Materi 4. Posisi Kontrol Teman
5 Posisi Kontrol: Teman
Adakalanya kita ingin menjadi teman dengan murid-murid kita. Namun ternyata posisi kontrol ini, walaupun tidak menyakiti murid, belum mendorong mereka kepada motivasi internal. Mengapa bisa begitu? Video ini mengajak kita untuk memahami lebih dalam terkait penerapan posisi kontrol teman serta dampak kepada murid.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019
Latihan Pemahaman
Cara mana yang digunakan guru ketika memposisikan sebagai teman bagi murid: becanda untuk menjaga suasana tetap santai
Cerita Reflektif
Sebutkan sosok guru Anda ketika menjadi murid dulu yang anda anggap sebagai teman? (bisa lebih dari 1)
Contoh: Drs. Hasyim.
Materi 5. Posisi Kontrol Pemantau
5 Posisi Kontrol: Pemantau
Memantau artinya mengawasi. Mungkin kita pernah mengawasi murid berdasarkan pada peraturan-peraturan dan konsekuensi. Ternyata posisi ini juga belum mendorong murid pada motivasi internal. Mengapa bisa begitu? Video ini mengajak kita untuk memahami lebih dalam terkait penerapan posisi kontrol pemantau serta dampak kepada murid.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019
Latihan Pemahaman
Apa yang menjadi dasar guru memposisikan diri sebagai pemantau bagi muridnya? kesepakatan dan konsekuensi
Cerita Reflektif
Bagaimana perasaan murid ketika Anda berada di posisi ini saat mengajar di kelas? (boleh menyebutkan lebih dari 1)
Contoh: lebih hati-hati dalam bertindak.
Materi 6. Posisi Kontrol Manajer
5 Posisi Kontrol: Manajer
Posisi manajer mendukung murid melakukan restitusi dan mendorong murid menemukan motivasi internalnya. Video ini mengajak kita untuk memahami lebih dalam terkait penerapan posisi kontrol manajer serta dampak kepada murid agar kita dapat mempraktikannya di kelas nanti.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019
Latihan Pemahaman
Pertanyaan mana dibawah ini yang mencirikan guru sebagai manajer? Apa yang bisa kamu lakukan untuk menyelesaikan tugas?
Cerita Reflektif
sebutkan sosok guru Anda yang mengajak Anda berdiskusi ketika membuat kesalahan, membimbing untuk memperbaiki kesalahan saat menjadi murid? (boleh menyebutkan lebih dari 1)
Contoh: Sri Rumiyati, S.Pd.
POST TEST
Berikut ini adalah 10 soal dan jawaban post test Topik 2 Modul 3. (soal berbeda-beda tiap direfresh)
1. Pada saat guru berada di posisi kontrol Manajer, guru melakukan dialog segitiga restitusi yang terdiri dari 3 sisi, yaitu:
A. menanyakan apa yang sedang dipikirkan, menanyakan identitas pelanggar, dan validasi tindakan yang salah.
B. menyatakan bahwa semua orang membuat kesalahan, menyatakan tindakannya yang salah, dan memberikan pujian.
C. menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan.
D. menanyakan keyakinan, mengidentifikasi kesalahannya, dan menanyakan penyebab dari perbuatannya.
2. Didi tanpa sengaja menumpahkan botol air putihnya di meja dan membahasahi kertas teman sebelahnya, Bona. Pak Rahadi menggunakan posisi kontrol Manajer dalam menangani kasus Didi.
Berikut adalah pertanyaan atau tindakan Pak Rahadi:
A. “Kamu selalu saja buat kesalahan, kapan kamu tidak ceroboh? Makanya, gunakan matanya!”
B. Konsekuensinya apa kalau kamu menumpahkan botol air begini? Sebaiknya kamu segera bersihkan dan ganti kertas Bona”
C. Didi, Didi, bagaimana ini kamu menumpahkan air di kertas Bona. Nanti orang tua Bona bisa marah sekali kalau tahu kamu tumpahkan air.”
D. Didi semua orang bisa berbuat kesalahan. Bagaimana rencana kamu untuk menyelesaikan masalah ini?”
3. Murid-murid kelas 1 sangat ribut, dan sulit untuk tenang mengikuti pelajaran. Bu Yenny menegur murid-muridnya dengan mengatakan, “Siapa yang dapat duduk tenang dan mendengarkan, akan Ibu kasih stiker. Ayo siapa yang mau mendapatkan stiker?”
Murid-murid kelas 1 pun langsung dapat duduk tenang. Ibu Yenny sedang menjalankan proses disiplin dengan kontrol posisi apa?
A. Penghukum
B. Pembuat Merasa Bersalah
C. Teman
D. Pemantau
4. Kedua hal ini adalah dampak dari posisi kontrol guru Penghukum pada siswa:
(1) Rendah diri
(2) Pendendam
(3) Tidak menghormati peraturan
(4) Menghormati konsekuensi.
A. 2 dan 4
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 1 dan 4
5. (1) “Kamu ini selalu saja terlambat”
(2) “Apa peraturannya, apakah kamu tahu konsekuensinya?”
(3) “Ayolah lakukan demi Ibu ya nak?”
(4) “Bilamana kamu berbaris rapi, nanti Ibu berikan stiker bintang”
Dua di antara pernyataan di atas adalah ciri pernyataan seorang Pemantau.
A. 2 dan 4
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 3
6. Hasan dan Radit saling melempar makanan pada saat jam makan siang. Pada saat Radit akan balik melempar kulit pisang ke Hasan, kulit pisang tersebut mengenai kepala pak Yono yang sedang melintas di area kantin. Pak Yono menegur keduanya, dan meminta mereka untuk menghadap kepala sekolah, Ibu Tini.
Ibu Tini langsung melihat buku tata tertib sekolah, dan membacakan peraturan dan konsekuensi yang berlaku. Akibat perbuatan mereka, Hasan dan Radit diminta untuk tinggal 20 menit sesudah jam pulang sekolah di ruang detensi dan mengerjakan pekerjaan rumah yang disupervisi oleh guru piket.
Dari kasus Hasan dan Radit, tindakan yang dilakukan bu Tini adalah posisi kontrol ……… karena …….
A. Pemantau, karena Ibu Tini meninjau buku tata tertib (peraturan) yang berlaku, dan memberikan konsekuensi yang berlaku disepakati di sekolah tersebut.
B. Pemantau, karena Ibu Tini langsung memberikan hukuman detensi kepada Hasan dan Radit.
C. Penghukum, karena Ibu Tini menghukum Hasan dan Radit dengan menyuruh kedua murid bertahan di sekolah sesudah jam pulang sekolah berakhir.
D. Manajer, karena Ibu Tini selaku mengatur agar Hasan dan Radit mendapatkan konsekuensi tinggal 20 menit setelah jam pulang sekolah berakhir, dan disupervisi oleh guru piket.
7. Yeti masuk ruangan Bu Susi dengan muka bersungut-sungut. Dia tampak kesal sekali dan terlihat menahan amarah.
Ibu Susi mencoba menghampirinya, “Ada apa Yeti, jarang sekali ke ruangan Ibu.” Yeti menjawab pendek, “Kesal Bu… Saya dituduh tukang fitnah sama Ira. Ya saya balik ngatain dia dong.”
Ibu Susi terdiam sejenak. Bila Ibu Susi berada di Posisi Kontrol Manajer, apa yang akan dikatakan oleh Ibu Susi selanjutnya? (pilih dua pernyataan/pertanyaan).
(1) “Kenapa bisa seperti itu, apa sebabnya?”
(2) “Kamu juga marah-marah. Coba diingat mungkin kamu mulai duluan”.
(3) “Sepertinya kamu kesal sekali, saya juga akan kesal bila dituduh seorang tukang fitnah.”
(4) “Kamu lagi, kamu lagi, sekarang masalah apa yang kamu hadapi?”
(5) “Semua orang bisa berbuat kesalahan.”
A. 2 dan 5
B. 1 dan 2
C. 3 dan 4
D. 3 dan 5
8. Seorang guru yang berada di posisi kontrol Pemantau akan mengajukan pertanyaan atau melakukan kedua hal di bawah ini, KECUALI:
A. Menghitung dan mencatat pelanggaran murid terhadap peraturan- peraturan yang berlaku serta mensupervisi murid pada saat menjalankan konsekuensi yang telah disepakati.
B. Memberikan penghargaan berupa stiker bintang, dan memberikan pujian bagi murid yang mentaati peraturan.
C. Mencatat nama murid yang melanggar tata tertib kelas di papan tulis, serta memberikan konsekuensi bila telah melanggar lebih dari 3 kali.
D. Menanyakan sebabnya murid melanggar peraturan yang ada, serta memintanya untuk meminta maaf pada orang yang dirugikan.
9.Posisi kontrol manajer akan mengatakan dua pernyataan-pernyataan di bawah ini:
(1) “Kamu selalu yang paling akhir”
(2) “Tolong lakukan demi Bapak ya?”
(3) “Apa keyakinan kita?”
(4) “Apakah kamu bersedia memperbaikinya?”
A. 1 dan 2
B. 3 dan 4
C. 2 dan 4
D. 1 dan 3
10. Diane Gossen menyatakan ada lima Posisi Kontrol guru. Dua Posisi Kontrol di antaranya adalah:
A. Pembuat Sakit dan Pengendali
B. Pemantau dan Manajer
C. Penunjuk dan Penghukum
D. Teman dan Pembuat Disiplin
HUKUMAN vs KONSEKUENSI vs RESTITUSI
Seringkali niat baik kita dalam menegur atau memberi tahu kesalahan murid kurang tepat. Padahal pesan yang ingin disampaiakn itu jelas demi kepentingan murid. Kadang kita menggunakan hukuman, intonasi suara tinggi, sanksi, konsekuensi, dll. Pada modul ini kita akan belajar bersama perbedaan antara hukuman, konsekuensi dan restitusi serta bagaimana menerapkannya.
Materi 1. Pemberian Hadiah dalam Praktik Pembelajaran di Kelas
Pemberian Hadiah dalam Praktik Pendisiplinan di Kelas
Pemberian hadiah dalam bentuk pujian, stiker, benda, dll terkadang membuat kita yakin ini adalah cara yang benar dan mudah untuk membuat murid menjadi disiplin. Padahal dampak dari pemberian hadiah tidak akan membuat murid menjadi disipiln. Video ini mengajak kita untuk menyelami lebih jauh konsep dari pemberian hadiah dan dampaknya.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019
Latihan Pemahaman
berikut ini yang merupakan alasan untuk tidak memberikan hadiah dalam pendisiplinan adalah? Menghambat kinerja, kreativitas, dan motivasi murid
Cerita Reflektif
Ceritakan hadiah yang pernah Anda dapatkan ketika berperilaku disiplin?
Contoh: Tidak perlu mengerjakan tugas.
Materi 2. Hukuman
Hukuman
Di saat murid melanggar aturan, kerap kali kita memberikan sanksi berupa hukuman yang tidak ada korelasi antara kesalahan dan bentuk hukumannya. Apakah ini cara yang tepat? Video ini mengajak kita untuk melihat kembali praktik pendisiplinan dengan hukuman dan dampaknya bagi murid.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019
Latihan Pemahaman
manakah diantara komponen berikut yang berdampak besar ketika berkomunikasi pada murid yang melakukan kesalahan? bahasa tubuh
Cerita Reflektif
Contoh: Lari keliling lapangan sepakbola, kemudian meminta TTD Wali Kelas dan Guru BK.
Materi 3. Konsekuensi
Konsekuensi
Adanya aturan atau kesepakatan dalam kelas/sekolah diikuti oleh sanksi berupa konsekuensi. Bagaimana konsekuensi dapat berperan untuk membuat murid menjadi disiplin? Video ini mengajak kita melihat apakah betul memberikan konsekuensi merupakan cara terbaik untuk kita mengajak murid untuk menjadi disiplin.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019
Latihan Pemahaman
perbedaan yang tepat antara hukuman dan konsekuensi dibwah ini yang tepat adalah konsekuensi logis, hukuman tidak logis
Cerita Reflektif
Contoh: Menyapu ruang kelas.
Materi 4. Restitusi
Restitusi
Restitusi mengajak kita untuk menerapkan praktik displin dengan kembali mengingat kebutuhan dasar hidup manusia. Video ini mengajak kita untuk mengerti lebih jauh akan praktik pendisiplinan dengan metode restitusi. Lebih jauh, kita juga akan melihat perbedaan restitusi dengan hukuman dan konsekuensi.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019
Latihan Pemahaman
Respon yang tepat ketika murid tidak menjawab pertanyaan atau diam yaitu? tenang dan memberikan waktu kepada murid
Cerita Reflektif
Contoh: Membuat sebuah kegiatan menjadi rutin (meskipun terpaksa awalnya) dengan harapan lama-lama menjadi terbiasa.
Materi 5. Keyakinan Kelas
Keyakinan Kelas
Apa yang dimaksud dengan keyakinan kelas? Lalu apa bedanya dengan peraturan kelas? Video ini mengajak kita untuk memahami konsep keyakinan sebagai fondasi dasar terbentuknya budaya positif disiplin. Pada video ini, kita juga akan belajar cara menyusun keyakinan kelas serta praktik pendalamannya kepada murid.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019
Latihan Pemahaman
Berikut ini mana yang merupakan contoh dari keyakinan kelas? Setiap anggota kelas TK B perlu merasa nyaman saat belajar
Cerita Reflektif
Adakah nilai/value yang diusung di kelas berdasarkan pengalaman saat Anda mengajar? (Ada/tidak) jika ada sebutkan nilai/value tersebut
Contoh: Ada, semua siswa berhak merasa nyaman saat belajar.
Materi 6. Restitusi di Kelas
Restitusi di Kelas
Penerapan restitusi di kelas terkadang membingungkan kita, bagaimana kita dapat membimbing murid melakukan restitusi? Selain melakukan segitiga restitusi, Dianne Gossen memberikan tips dalam bentuk pertanyaan yang tepat untuk membantu kita dalam praktik restitusi di kelas, terutama saat menemui kasus murid yang menantang.
Referensi:
1. Diane Gossen, It’s All About We Rethinking Discipline Using Restitution, tahun 2008
2. Diane Gossen, Restitution (Rsetructuring School Discipline) , Second Revised Edition.
3. Diane Gossen, Restitution (Restructuring School Discipline – Facilitator’s Guide), Revised edition
4. Irfan Amalee, Disiplin Positif, tahun 2019
Lampiran Restitusi, Konsekuensi dan Hukuman
Anda bisa mengunduh Lampiran Restitusi, Konsekuensi dan Hukuman di sini.
Latihan Pemahaman
Respon yang tepat ketika murid tidak menjawab pertanyaan atau diam yaitu? tenang dan memberikan waktu kepada murid
Cerita Reflektif
Respon apa yang Anda ingat dari guru Anda, ketika menjadi murid tidak menjawab/diam saat diberikan pertanyaan?
Contoh: Mengulang kembali pertanyaan dengan memberikan sedikit pemantik.
POST TEST
Berikut ini adalah 10 soal dan jawaban post test Topik 2 Modul 4. (soal berbeda-beda tiap direfresh)
1. Pernyataan di bawah ini benar tentang Restitusi, KECUALI
A. Restitusi menguatkan para pelanggar agar memiliki identitas berhasil.
B. Restitusi mengembalikan pelanggar agar dapat kembali ke kelompoknya.
C. Restitusi membuat pelanggar menyesali perbuatannya dan menjadi rendah diri
D. Restitusi memberikan alternatif-alternatif untuk menyelesaikan masalahnya.
2. Ani sudah terlambat 3 kali mengembalikan buku yang dipinjam ke perpustakaan. Ibu Eni memanggil Ani dan mengadakan restitusi. Dialog di bawah ini menggambarkan dialog restitusi, KECUALI:
A. “Setiap orang bisa berbuat kesalahan Ani. Jadi bagaimana kamu akan menyelesaikan masalah ini?”
B. “Ani kamu kenapa terlambat lagi mengembalikan buku, kamu tidak kasihan sama Ibu? Nanti Ibu disalahkan atasan Ibu kalau begini terus.”
C. “Ani apakah kamu bersedia memperbaiki masalah ini? Coba kamu pikirkan cara menyelesaikan masalah ini”.
D. “Ani, jadi saat ini ada beberapa alternatif yang kamu kemukakan untuk menyelesaikan masalah ini. Jadi kamu akan fokus yang mana, dan mulai kapan?
3. Eno datang terlambat ke sekolah sekitar 20 menit, Pak Hasan marah sekali karena Eno sudah seringkali terlambat. Tanpa berpikir panjang, Pak Hasan langsung memarahi Eno dan menyuruh berlari keliling lapangan basket sebanyak 10 kali. Tindakan Pak Hasan di sini adalah sebuah penerapan:
A. Konsekuensi
B. Hukuman
C. Manajer
D. Restitusi
4. Perbedaan utama dari Konsekuensi dan Restitusi adalah:
A. Bentuk konsekuensi mendadak, bentuk restitusi sudah ada dalam buku peraturan.
B. Bentuk konsekuensi menyakitkan, bentuk restitusi menyenangkan
C. Bentuk konsekuensi berlaku untuk selamanya, bentuk restitusi berlaku sementara.
D. Bentuk konsekuensi yang diberikan bukan gagasan pelanggar, bentuk restitusi adalah gagasan dari pelanggar.
5. Budi terlambat 10 menit mengikuti pelajaran olahraga. Murid-murid yang lain telah melakukan pemanasan dan sedang bermain bola basket. Pak Sidik melihat Budi terlambat hadir, dan mengatakan bahwa Budi harus keliling lapangan sebanyak 2 kali. Pilih 2 pernyataan dan tindakan Pak Sidik sebagai seorang Pemantau:
(1) Benar karena bentuk konsekuensi relevan dengan kesalahan Budi untuk pelajaran olahraga, di mana harus melakukan pemanasan.
(2) Benar karena ini adalah tindakan hukuman yang tepat atas keterlambatan murid.
(3) Salah karena seharusnya Pak Sidik langsung mengijinkan Budi untuk ikut permainan bola basket.
(4) Salah karena seharusnya Pak Sidik mengadukan keterlambatan Budi pada wali kelasnya dan wali kelasnya yang seharusnya memberikan hukuman.
(5) Benar karena lari keliling lapangan relevan dengan Budi telah terlambat 10 menit dan belum melakukan pemanasan sebelum pelajaran olahraga.
A. 2 dan 4
B. 1 dan 3
C. 3 dan 5
D. 1 dan 5
6. Menggantikan suatu barang kepada orang lain karena kita menghilangkan barang tersebut adalah sebuah bentuk tindakan:
A. Hukuman
B. Pembuat Merasa Bersalah
C. Restitusi
D. Konsekuensi
7. Siti mencoret-coret di buku Tini. Ibu Guru meminta Siti segera membersihkan coretan di buku Tini. Tindakan Ibu Guru tersebut adalah penerapan:
A. Hukuman
B.Restitusi
C. Konsekuensi
D.Manajer
8. Perbedaan utama dari hukuman dan konsekuensi adalah:
A. Hukuman adalah sesuatu yang telah direncanakan dan menyakitkan, sementara konsekuensi telah disepakati, namun pelanggar perlu diberikan sesuatu yang menyakitkan.
B. Hukuman adalah sesuatu yang menyakitkan perlu terjadi, dan sifatnya mendadak, sementara konsekuensi telah disepakati bersama, dan pelanggar dibuat tidak nyaman untuk sementara.
C. Hukuman adalah sesuatu yang menyakitkan perlu terjadi namun hanya secara fisik, sedangkan konsekuensi dampaknya lebih ke psikis.
D. Hukuman tidak perlu menyakitkan, namun sesuatu perlu terjadi sementara kalau konsekuensi telah disepakati bersama namun sesuatu menyakitkan perlu terjadi.
9. Manakah pilihan di bawah ini yang merupakan tindakan restitusi yang tepat.
A. Menanyakan pelanggar tentang peraturan yang berlaku serta konsekuensinya
B. Menanyakan mengapa pelanggar melakukan kesalahan yang telah dibuat.
C. Menanyakan kesediaan pelanggar untuk memperbaiki masalah yang ada.
D. Memberikan jalan keluar kepada pelanggar untuk menyelesaikan masalahnya.
10. Dua pernyataan di bawah ini yang menyatakan perbedaan-perbedaan utama antara Konsekuensi dan Restitusi:
A. 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 4 dan 5
D. 2 dan 4
Jalan Stasiun Kersana, Kec. Kersana Kab. Brebes, Jawa Tengah, Kode Pos 52264 | |
TELEPON | (0283) 4582655 |
sma1kersanabrebes@gmail.com | |
6287861876787 |
KOMENTAR TERBARU