KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP) SMA
Modul ini menjadi pelengkap dan menambah variasi contoh dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen dan Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan. Anda tetap dianjurkan untuk membaca kedua panduan tersebut agar memahami modul lebih menyeluruh.
Materi 1. Visi Misi dan Budaya Satuan Pendidikan
Visi dan Misi Satuan Pendidikan
Perancangan kurikulum operasional perlu diawali dari visi dan misi satuan pendidikan. Video ini akan membahas bagaimana cara merumuskan visi dan misi dan proses evaluasinya agar tetap relevan dengan kondisi satuan pendidikan.
Referensi:
1. Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Panduan Pengembangan Kurikulum operasional di Satuan Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Lingkungan Belajar Yang Nyaman
Lingkungan belajar yang nyaman dan aman dapat membantu murid mencapai kompetensinya secara optimal. Satuan pendidikan dan guru berperan dalam menciptakan lingkungan tersebut. Video ini akan membahas variabel-variabel yang mempengaruhi pembentukan lingkungan belajar yang tidak hanya dapat berpengaruh kepada murid, tetapi juga para guru dan warga sekolah.
Referensi:
1.Gossen, Dianne. 1996. Restitution: Restructuring School DIscipline. New View Publisher.
Latihan Pemahaman
1. Pada pilihan berikut, pernyataan yang salah mengenai visi dan misi yaitu Visi tidak harus selalu ideal
2. Budaya sekolah ditentukan oleh Perwakilan seluruh warga sekolah
Cerita Reflektif
Jika boleh berandai-andai, sekolah impian Ibu dan Bapak Guru itu sekolah yang bagaimana?
Contoh: Sekolah yang yang seluruh warganya kompak bergerak ke arah yang lebih baik sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah.
Materi 2. Memahami Capaian Pembelajaran
Memahami Capaian Pembelajaran
Untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari, Capaian Pembelajaran perlu diuraikan menjadi rencana pembelajaran yang lebih operasional dan konkret. Proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran dapat digambarkan menjadi 4 tahap yaitu:
Pada video ini kita mempelajari tahap yang pertama yaitu memahami Capaian Pembelajaran.
Referensi:
Contoh 1 Memahami Capaian Pembelajaran
Video ini merupakan tutorial memahami CP dengan menggunakan mata pelajaran IPAS sebagai contoh. Semua pendidik dapat belajar dari contoh ini karena Capaian Pembelajaran memiliki struktur dokumen yang sama untuk semua mata pelajaran.
Referensi:
Latihan Pemahaman
1. Naskah CP terdiri dari Rasional, Tujuan, Karakteristik, dan Capaian Pembelajaran
2. Berikut ini adalah elemen yang ada dalam naskah capaian pembelajaran, kecuali Indikator Mata Pelajaran
Cerita Reflektif
Apa hal baru yang Anda dapatkan saat membaca Capaian Pembelajaran untuk mata pelajaran yang Anda ampu?
Contoh: CP Matematika dibuat berdasarkan Fase, dan ada beberapa perubahan komposisi materi tiap jenjangnya dari Kurikulum sebelumnya.
Materi 3. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP)
Setelah memahami Capaian Pembelajaran, selanjutnya adalah menurunkan kompetensi dalam CP menjadi tujuan pembelajaran-tujuan pembelajaran yang lebih operasional. Bagaimana caranya? Mari pelajari bersama di video ini.
Referensi:
Contoh 1 Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Video ini membahas tutorial merumuskan TP dengan menggunakan mata pelajaran IPAS sebagai contoh. Semua pendidik dapat belajar dari contoh ini karena apapun mata pelajarannya dirumuskan dengan prinsip dan alur berpikir yang sama.
Referensi:
Latihan Pemahaman
1. Tujuan Pembelajaran dikembangkan dari Capaian Pembelajaran
2. Hal yang diidentifikasi saat merumuskan tujuan pembelajaran dengan cara alternatif ke-2 adalah Lingkup Materi dan Kompetensi
Cerita Reflektif
Sebelumnya, bagaimana cara Anda merumuskan Tujuan Pembelajaran? Apakah cara tersebut masih dapat digunakan?
Contoh: Menggunakan Alternatif 1 yakni merumuskan tujuan pembelejaran secara langsung berdasarkan CP.
Cara Alternatif 1 seperti di atas tentunya masih dapat digunakan.
Materi 4. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Apa yang dilakukan setelah menurunkan CP menjadi tujuan pembelajaran? Jawabannya adalah menyusunnya menjadi sebuah Alur Tujuan Pembelajaran (AT). Alur ini seperti peta belajar peserta didik dalam 1 fase.
Terdapat prinsip dan teknik yang perlu dipelajari dalam menyusun ATP. Mari pelajari bersama di video ini.
Referensi:
Contoh 1 Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
Video ini merupakan tutorial menyusun ATP dengan menggunakan mata pelajaran IPAS sebagai contoh. Semua pendidik dapat belajar dari contoh ini karena apapun mata pelajarannya dirumuskan dengan prinsip dan alur berpikir yang sama. Contoh ATP pada video ini dapat dilihat pada tautan berikut (klik di sini)
Referensi:
Latihan Pemahaman
1. Peran yang dapat dipilih pendidik dalam kaitan dengan ATP adalah Semua Benar
2. Langkah pertama yang dilakukan saat menyusun ATP adalah berdiskusi terlebih dahulu dengan guru 1 fase. Benar
Cerita Reflektif
Apa pemahaman baru yang Anda dapatkan mengenai alur tujuan pembelajaran?
Contoh: Dalam proses merancang pembelajaran dalam hal ini menyusun ATP ternyata terdapat pilihan untuk saya merancang sendiri ATP berdasarkan CP.
POST TEST
Berikut ini adalah 8 soal dan jawaban post test Topik 13 Modul 1.
1. Perhatikan visi Satuan Pendidikan berikut :
Mencetak lulusan yang cerdas, unggul dalam IPTEK dan berwawasan global dengan berlandaskan Pancasila
Berdasarkan visi diatas, maka disusunlah beberapa misi satuan Pendidikan. Misi Satuan Pendidikan yang kurang relevan dengan Visi di atas adalah .….
a. Melaksanakan program pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan dengan pendekatan STEAM
b. Mengembangkan kemampuan literasi digital peserta didik melalui perpustakaan digital.
c. Membudayakan hidup disiplin, berjiwa sosial, berbudi pekerti luhur sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
d. Menumbuhkan kesadaran akan lingkungan melalui program cinta lingkungan.
2. Lingkungan belajar yang nyaman dapat diwujudkan dengan mewujudkan Budaya Sekolah yang positif. Berikut yang bukan merupakan Faktor yang mempengaruhi Budaya Sekolah yang positif adalah ….
a. Asumsi-asumsi dasar yang dipegang oleh seluruh warga sekolah.
b. Norma yang berlaku di lingkungan masyarakat.
c. Keyakinan yang dipegang oleh seluruh warga sekolah.
d. Asumsi pribadi dari salah satu pemangku kebijakan.
3. Bu Ani sedang berdiskusi dengan teman guru kelas 1 dan 2. Mereka sedang mencoba untuk merancang kegiatan pembelajaran selama setahun, namun mereka bingung harus memulai dari mana dan berpedoman pada dokumen yang mana sebagai langkah pertama mereka, mengingat sekolah mereka baru saja menyelesaikan revisi visi dan misi. Menurut Ibu dan Bapak dokumen pertama yang perlu mereka miliki sehingga modul pembelajaran yang dihasilkan sesuai dengan konteksnya adalah ….
a. Dokumen Capaian Pembelajaran
b. Dokumen Panduan Pengembangan Projek
c. Dokumen Dimensi Profil Pelajar Pancasila
d. Dokumen Panduan Pengembangan Kurikulum
4. Bagaimana pelaksanaan prinsip penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran yang berkesinambungan?
a. Mempertimbangkan kebutuhan peserta didik
b. Fokus pada materi penting saja
c. Memperhatikan hubungan antar tujuan pembelajaran
d. Ketiga jawaban di atas benar
5. Tujuan Pembelajaran sebaiknya memuat ….
a. Kompetensi dan Lingkup materi
b. Kompetensi dasar dan Kompetensi inti
c. Capaian pembelajaran dan Kompetensi
d. Capaian pembelajaran dan lingkup materi
6. Berikut ini yang BUKAN merupakan alternatif dalam merumuskan Tujuan Pembelajaran adalah ….
a. Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung berdasarkan CP
b. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis kompetensi dan lingkup Materi pada CP
c. Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP
d. Merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan keinginan pendidik.
7. Dalam pembelajaran Fisika, Bu Sara menyusun Alur Tujuan Pembalajaran dimulai dari mengenal satuan internasional, vektor, Gerak Lurus Beraturan, Gerak Lurus Berubah Beraturan. Metode pengurutan yang dilakukan oleh Bu Sara adalah ….
a. Pengurutan konkret – abstrak
b. Pengurutan deduktif
c. Pengurutan hierarki
d. Pengurutan mudah – sulit
8. Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap merupakan penjelasan metode dalam penyusunan ATP yaitu ….
a. Pengurutan Deduktif
b. Pengurutan Hierarki
c. Pengurutan Prosedural
d. Scaffolding
MERANCANG PEMBELAJARAN SMA
Modul ini menjadi pelengkap dan menambah variasi contoh dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen. Anda tetap dianjurkan untuk membaca panduan tersebut agar memahami modul lebih menyeluruh.
Materi 1. Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik
Pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat memberikan makna bagi kehidupan murid di dunia nyata. Juga menggugah rasa ingin tahu murid untuk belajar lebih lanjut. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan merumuskan pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik. Video ini akan membahas definisi, kriteria, serta contoh dari pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik.
Referensi:
1. Wiggins, Grant, Jay McTighe. The Understanding by Design: Guide to Creating High-Quality Units. 2011. Alexandria: ASCD.
Latihan Pemahaman
Berikut yang bukan kriteria pertanyaan pemantik adalah Dapat dijawab tanpa perlu penyelidikan oleh murid
Cerita Reflektif
Ketika sekolah dahulu, adakah pelajaran yang mau tidak mau diikuti, padahal tidak paham hingga saat ini, mengapa kita belajar hal tersebut? Ceritakan yuk!
Contoh: Ada. Tapi saya terus belajar karena ingin bisa.
Materi 2. Merancang Asesmen Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Dalam video ini, kita akan belajar menurunkan indikator dari tujuan pembelajaran dan bagaimana cara menyusun kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dalam pendekatan rubrik.
Anda juga dapat mempelajari alternatif lain untuk menyusun kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen hlm. 32-36.
Contoh Indikator Pencapaian Kompetensi Seni Rupa (Fase E)
Anda bisa mengunduh lampiran contoh indikator pencapaian kompetensi Seni Rupa untuk fase E di sini.
Merancang Asesmen pembelajaran SMA/SMK
Melalui rancangan dan penerapan asesmen yang tepat, kita bisa mendapatkan informasi yang holistik akan ketercapaian kompetensi murid. Informasi ini bisa digunakan oleh guru untuk perencanaan pembelajaran selanjutnya. Video ini akan membahas strategi perancangan asesmen pembelajaran dengan contoh mata pelajaran Seni Rupa.
Pada jenjang SMK, terdapat asesmen khas yang
membedakan dengan jenjang yang lain. Anda dapat mempelajarinya dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen hlm. 31-32.
Latihan Pemahaman
1. Indikator pencapaian kompetensi dibuat untuk Semua benar.
2. Saat merancang asesmen kita menentukan hal-hal berikut, kecuali Pertanyaan pemantik
Cerita Reflektif
Saat menjadi murid dahulu, bagaimana perasaan Ibu dan Bapak Guru saat mengerjakan ujian/ulangan?
Contoh: Cemas dan gelisah.
Materi 3. Merumuskan Modul Ajar
Media Pembelajaran
Ibu dan Bapak Guru sedang mencari inspirasi tentang media pembelajaran yang membantu proses belajar murid? Berbagai ide dapat ditemukan disini. Silahkah klik tautan ini.
Modul Ajar
Modul ajar merupakan salah satu bentuk perencanaan pembelajaran seperti RPP. Namun, pada modul ajar terdapat komponen yang lebih lengkap dibanding RPP. Komponen modul ajar minimal terdiri dari:
1. Tujuan pembelajaran
2. Langkah/kegiatan pembelajaran
3. Rencana asesmen awal pembelajaran
4. Rencana asesmen di akhir pembelajaran
5. Media pembelajaran
Video ini akan membahas komponen modul ajar dengan versi yang lebih lengkap dari komponen minimal. Pada praktiknya, guru dapat menyesuaikan isi modul ajar sesuai kebutuhan.
Referensi:
Tim Penyusun. 2022. Panduan Pembelajaran dan Asesmen: Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah. Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Membuat Modul Ajar SMA (Sejarah)
Dalam merancang modul ajar, Ibu dan Bapak mempunyai dua pilihan, yaitu:
1. Membuat modul ajar baru, atau
2. Memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan oleh Kemendikbud ristek.
Video ini berisi contoh praktik membuat atau merancang modul ajar menggunakan contoh mata pelajaran Sejarah. Dengan demikian, Ibu dan Bapak Guru dapat mendesain rencana pembelajaran yang kontekstual untuk menciptakan pembelajaran bermakna bagi murid.
Asesmen diagnostik adalah asesmen awal pembelajaran.
Modul Ajar Sejarah – Fase E
Anda bisa mengunduh lampiran membuat modul ajar jenjang SMA di sini.
Memodifikasi Modul Ajar SMA (Seni Rupa)
Dalam merancang modul ajar, Ibu dan Bapak mempunyai dua pilihan, yaitu:
1. Membuat modul ajar baru, atau
2. Memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan oleh Kemendikbud ristek.
Video ini berisi contoh praktik memodifikasi bahan ajar yang sudah disediakan oleh Kemendikbud Ristek menjadi modul ajar yang sesuai dengan konteks satuan masing-masing.
Referensi:
Irayati,Monika, Saraswati Dewi. Buku Panduan Guru Seni Rupa: SMA/SMK Kelas X. 2021. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Modul Ajar Seni Rupa – Fase E
Anda bisa mengunduh lampiran memodfikasi modul ajar jenjang SMA di sini.
Latihan Pemahaman
1. Komponen modul ajar yang menjelaskan keterampilan murid yang harus dikuasai saat akan mempelajari suatu topik disebut Kompetensi Prasyarat
2. Merancang modul ajar sebenarnya adalah proses kita merancang kegiatan belajar. Hal-hal yang perlu ditentukan saat merancang modul ajar adalah Semua benar
3. Berikut kondisi-kondisi yang membuat kita perlu memodifikasi modul ajar, kecuali Capaian pembelajaran yang berbeda
Cerita Reflektif
Menurut Ibu dan Bapak Guru, pembelajaran yang membosankan itu yang seperti apa?
Contoh: Ceramah yang monoton.
POST TEST
Berikut ini adalah 8 soal dan jawaban post test Topik 13 Modul 2. (soal berbeda-beda tiap direfresh)
1. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini:
1. Membantu dalam menjelaskan manfaat pembelajaran dan tujuan pembelajaran
2. Membuktikan pemahaman yang dicapai setelah mempelajari topik tertentu
3. Meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik
4. Menjadi umpan balik proses pembelajaran
Pernyataan di atas yang terkait pemahaman bermakna ditunjukkan oleh nomor .….
a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 1 dan 2
d. 3 dan 4
2. Pak Anto adalah seorang guru IPA kelas 6. Pak Anto sedang menyampaikan pembelajaran mengenai perubahan wujud benda. Pertanyaan pemantik yang dapat digunakan oleh Pak Anto dalam proses pembelajaran tersebut adalah ….
a. Bagaimana cara mengubah air menjadi es?
b. Apakah suhu mempengaruhi perubahan wujud benda?
c. Bagaimana hubungan antara suhu dengan perubahan wujud benda?
d. Apakah udara bisa mengalami perubahan wujud?
3. Produk akhir merupakan salah satu asesmen sumatif, yaitu asesmen untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran. Salah satu tujuan dari adanya asesmen ini adalah ….
a. Agar murid mendapatkan nilai
b. Untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
c. Agar guru bisa memberikan umpan balik seperti bagus, keren, pintar, pandai, cerdas, dan sebagainya
d. Untuk membandingkan yang didapatkan murid
e. Untuk menjadi data tambahan
4. Indikator pencapaian kompetensi ditentukan berdasarkan
a. Asesmen formatif yang akan dilakukan
b. Asesmen sumatif yang akan dilakukan
c. Tujuan pembelajaran yang akan dilakukan
d. Sarana dan prasarana belajar murid
5. Pak Markus sedang merancang asesmen untuk pelajaran Seni Musik. Pak Markus ingin agar para peserta didik mampu merancang sebuah pagelaran seni secara berkelompok. Pak Markus memberikan kebebasan kepada para peserta didik untuk memilih jenis pagelaran musik yang akan ditampilkan. Untuk proses penilaiannya, Pak Markus memutuskan akan menggunakan rubrik. Pak Markus memutuskan akan menggunakan 3 aspek utama yaitu penampilan, harmonisasi, dan variasi alat musik yang digunakan. Yang tidak termasuk kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menunjukkan harmonisasi dalam bermusik adalah ….
a. 3 alat musik atau lebih digunakan sekaligus
b. Musik dan vokal terdengar harmonis
c. Suara musik tidak mendominasi
d. Artikulasi dan nada tepat
6. Bu Ani sedang mempelajari modul ajar prakarya pengolahan yang didapat dari Platform Merdeka Mengajar. Modul tersebut membahas teknik pengawetan dengan metode pengasinan. Contoh kegiatan yang ada di modul ajar tersebut adalah cara membuat ikan asin secara tradisional. Sekolah Bu Ani berada di daerah pertanian yang jauh dari laut sehingga kesulitan untuk melakukan kegiatan yang sama dengan modul ajar tersebut. Salah satu hasil alam yang melimpah di daerah Bu Ani adalah sawi. Apa yang bisa dilakukan oleh Bu Ani terkait hal ini sehingga aktivitas pada modul ajar tersebut menjadi kontkestual?
a. Mengajak peserta didik untuk tetap mempraktikan cara membuat ikan asin.
b. Mengajak peserta didik untuk mempraktikkan cara membuat sawi asin.
c. Mengajak peserta didik untuk studi wisata ke daerah pembuat ikan asin.
d. Mengajak peserta didik untuk melihat tayangan video terkait pembuatan ikan asin.
7. Bu Ani sedang mempelajari modul ajar yang didapatkannya dari Platform Merdeka Mengajar. Salah satu kegiatan yang ada di modul ajar tersebut adalah cara membuat ikan asin secara tradisional. Sekolah Bu Ani berada di daerah pertanian yang jauh dari laut sehingga kesulitan untuk melakukan kegiatan yang sama dengan modul ajar tersebut. Salah satu hasil alam yang melimpah di daerah Bu Ani adalah sawi. Bu Ani mengajak peserta didik untuk membuat sawi asin. Upaya modifikasi modul ajar yang dilakukan oleh Bu Ani dengan memperhatikan ….
a. Pembelajaran kontekstual
b. Pemahaman pembelajaran
c. Pembelajaran berkesinambungan
d. Konten isi pembelajaran
8. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini terkait keunggulan media ajar :
1. Memudahkan peserta didik untuk memahami materi yang berkaitan dengan fenomena alam
2. Mudah dipahami karena disajikan menggabungkan gambar, suara, dan teks.
3. Lebih disukai peserta didik karena dapat disajikan secara menarik.
4. Bermanfaat untuk memberikan pengalaman sensorik.
Berdasarkan pernyataan di atas, keunggulan menggunakan media ajar konkrit ditunjukkan pada nomor ….
a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
REFLEKSI DALAM PEMBELAJARAN SMA
Kegiatan refleksi merupakan bagian dari proses pembelajaran. Proses refleksi membantu murid mengenal dirinya, melihat hal yang baik dari dirinya, dan juga melihat hal yang bisa ditingkatkan dari proses belajarnya. Kemampuan ini menjadi modal bagi murid untuk menjadi pribadi mandiri.
Modul ini membahas 3 hal yang perlu diperhatikan saat memasukan refleksi dalam kegiatan pembelajaran:
Materi 1. Refleksi dalam Pembelajaran
Refleksi sebagai bagian dari pembelajaran di SD
Kegiatan refleksi perlu menjadi bagian dari pembelajaran sehari-hari. Melalui refleksi, murid dapat mengevaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kemajuan belajarnya sendiri. Video ini membahas strategi dalam melakukan refleksi di dalam kelas, cara memfasilitasi, serta contoh pertanyaan yang bisa diberikan pada jenjang SD.
Materi ini juga perlu dipelajari guru jenjang lain untuk memfasilitasi murid yang kemampuan refleksinya masih di tingkat dasar.
Referensi:
Refleksi sebagai bagian dari pembelajaran di SMP-SMA/SMK
Kegiatan refleksi perlu menjadi bagian dari pembelajaran sehari-hari. Melalui refleksi, murid dapat mengevaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kemajuan belajarnya sendiri. Video ini membahas strategi dalam melakukan refleksi di dalam kelas, cara memfasilitasi, serta contoh pertanyaan yang bisa diberikan pada jenjang SMP dan SMA/SMK.
Materi ini juga perlu dipelajari guru jenjang SD untuk memfasilitasi murid yang kemampuan refleksinya sudah mencapai tingkat SMP.
Referensi:
Latihan Pemahaman
1. Berikut hal yang bisa dilakukan untuk memfasilitasi murid dalam berefleksi, kecuali Meminta semua murid menunjukkan hasil refleksinya.
2. Murid di fase D diharapkan dapat melakukan refleksi untuk hal yang berkaitan dengan karir yang akan dipilihnya nanti. Salah
Cerita Reflektif
Setelah mempelajari materi ini, saya menyadari beberapa tantangan yang akan dihadapi saat melakukan refleksi di SMP, SMA/K, yaitu …. (1)
Oleh karena itu, saya akan melakukan …. (2)
Contoh: (1) Kemampuan anak, keterbuaan anak, situasi dan lingkungan.
(2) Kemampuan anak, keterbuaan anak, situasi dan lingkungan.
POST TEST
Berikut ini adalah 6 soal dan jawaban post test Topik 13 Modul 3. (soal berbeda-beda tiap direfresh)
1. Bu Indah adalah seorang guru SMA. Beliau sudah menyusun dan menyiapkan beberapa pertanyaan untuk melakukan refleksi pembelajaran, tetapi salah satu muridnya bernama Rendra belum dapat melakukan refleksi dengan mendalam karena belum terbiasa melakukan refleksi. Salah satu cara yang bisa Bu Indah lakukan untuk memfasilitasi Rendra berefleksi adalah
a. Mengulang pertanyaan agar dapat dimengerti oleh Rendra
b. Membiarkan karena hanya satu orang yang tidak melakukan refleksi
c. Memberikan pertanyaan tambahan yang memandu
d. Memberikan kesempatan Rendra melakukan refleksi lain waktu
e. Memanggilnya ke depan kelas untuk melakukan refleksi sendiri
2. Pak Ahmad adalah seorang guru sosiologi SMA. Pak Ahmad telah menyiapkan beberapa pertanyaan untuk memandu proses refleksi tersebut. Pada hari tersebut Pak Ahmad merupakan guru terakhir yang masuk di kelas sebelum menjelang jam pulang. Ketika menjelang akhir pembelajaran, Pak Ahmad pun mengajak peserta didiknya untuk melakukan refleksi bersama, namun suasana kelas pada saat tersebut cukup panas dan riuh. Apa yang dapat dilakukan Pak Ahmad untuk menciptakan kondisi kelas sehingga peserta didik tenang, dan dapat mencari posisi yang nyaman untuk melakukan refleksi?
a. Meminta peserta didik mencatat pertanyaan – pertanyaan panduan refleksi dan menyelesaikannya di rumah.
b. Meminta peserta didik untuk masuk sesi refleksi tanpa mengkondisikan suasana kelas yang panas dna riuh.
c. Mengkondisikan peserta didik untuk mulai duduk tenang dan mencari posisi yang nyaman untuk melakukan refleksi.
d. Mengajak peserta didik untuk hadir lebih awal ke sekolah besok pagi untuk sesi refleksi bersama di kelas.
3. Perhatikan pertanyaan berikut ini :
1. Apa saja yang kamu ketahui tentang materi ini sebelumnya?
2. Bagaimana perasaan kamu tentang pembelajaran hari ini?
3. Tahapan apa yang kamu lalui untuk menghasilkan tugas/projek ini?
4. Bagian mana dari pembelajaran hari ini yang kamu sukai?
5. Apa yang ingin kamu tingkatkan?
6. Jika ada satu kesempatan untuk mengubah, apa yang ingin kamu ubah dari proyek ini?
Pertanyaan di atas yang KURANG TEPAT untuk mengajak peserta didik berefleksi terkait pengalaman belajar yang sudah di alami adalah ….
a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 5 dan 6
d. 1 dan 3
4. Di bawah ini yang termasuk pertanyaan Refleksi adalah ….
a. Setelah dari sini kamu akan melanjutkan perjalanan kemana?
b. Apa yang kamu rasakan setelah mengikuti pembelajaran ini?
c. Siapa saja teman yang terlibat dalam proyek ini?
d. Proyek apa yang sedang kamu kerjakan saat ini?
5. Di bawah ini yang termasuk pertanyaan Refleksi adalah . . . .
a. Kapan kamu akan pulang?
b. Bagian mana yang menyenangkan dari pembelajaran ini?
c. Apa saja hasil karyamu dalam pembelajaran ini?
d. Apa yang sedang kamu kerjakan saat ini?
6. Berikut ini yang TIDAK dilakukan pendidik ketika meminta peserta didik untuk melakukan Refleksi adalah . . . .
a. Merancang pertanyaan refleksi sesuai dengan fase pemahaman peserta didik
b. Menciptakan suasana yang nyaman bagi peserta didik untuk berefleksi
c. Meminta semua peserta didik untuk menyampaikan/menunjukkan hasil refleksinya
d. Menyiapkan beberapa pertanyaan pemandu refleksi bagi peserta didik
Jalan Stasiun Kersana, Kec. Kersana Kab. Brebes, Jawa Tengah, Kode Pos 52264 | |
TELEPON | (0283) 4582655 |
sma1kersanabrebes@gmail.com | |
6287861876787 |
KOMENTAR TERBARU