MENGENALI DAN MEMAHAMI DIRI SEBAGAI PENDIDIK
Pada modul ini, kita akan belajar dua hal: Merefleksikan diri dan peran sebagai pendidik
serta Memproyeksikan diri menjadi guru seperti apa di masa depan.
Materi 1. Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik
Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik
Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan murid. Akan tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan dan kelemahan diri. Video ini mengajak Ibu dan Bapak Guru merefelksikan kekuatan dan kelemahan yang kita punyai, lalu bagaimana kita dapat mengelola apa yang kita miliki tersebut untuk berperan mendidik murid-murid kita.
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit:
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Latihan Pemahaman
Sebelum memerdekakan murid dalam belajarnya, yang dapat dilakukan guru adalah memaknai dan menghayati diri sebagai manusia yang merdeka untuk terus belajar
Cerita Reflektif
Menurut Anda, guru seperti apa Anda di mata murid-murid Anda?
Contoh: Di mata murid, saya guru yang menyenangkan dan disiplin. Ada saat untuk serius dan ada saat untuk berdiskusi dengan senang.
Materi 2. Apa Peran Saya Sebagai Guru
Apa Peran Saya Sebagai Guru
Tidak dipungkiri bahwa peran guru amatlah penting bagi perkembangan murid. Video ini mengajak kita berefleksi bersama terkait peran sebagai guru selama ini.
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Latihan Pemahaman
Sebagai guru, tindakan yang perlu dilakukan adalah menyelaraskan peran guru yang relevan dengan konteks murid dan zaman.
Cerita Reflektif
Menurut Anda, guru seperti apa Anda di mata murid-murid Anda?
Contoh: Di mata murid, saya guru yang menyenangkan dan disiplin. Ada saat untuk serius dan ada saat untuk berdiskusi dengan senang.
Materi 3. Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya
Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya
Murid seringkali terinspirasi dari Ibu dan Bapak gurunya. Tentu sebagai guru, kita ingin memberikan pengaruh-pengaruh yang baik di masa depan murid. Video ini mengajak kita memproyeksikan menjadi guru seperti apa di masa depan?
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit:
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Latihan Pemahaman
Berikut ini hal-hal yang dilakukan guru untuk menginspirasi muridnya, kecuali mempermalukan di depan murid lain
Cerita Reflektif
Jika Anda bisa kembali ke masa di mana Anda menjadi murid di bangku sekolah, siapa guru yang ingin Anda belajar dengannya?
Contoh: Guru Bahasa Inggris saya yang bernama Bu Resti; Bu Guru tersebut membuat saya termotivasi belajar bahasa inggris karena meski berasal dari desa kami ditantang untuk praktek berbicara dengan orang asing, dari bimbingannya pula saya berhasil lolos masuk speech contest regio jawa-bali.
POST TEST
Berikut ini adalah 10 soal dan jawaban post test Topik 1 Modul 1.
1. Berikut adalah salah satu contoh penerapan belajar merdeka yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah
a. Mengajari murid-murid tentang kebudayaan
b. Guru membuatkan peraturan yang harus dipatuhi di dalam kelas.
c. Mempercayakan murid-murid untuk bekerja dengan mandiri dan membimbingnya jika membutuhkan bantuan
d. Murid-murid harus mengikuti seluruh rangkaian kegiatan belajar yang sudah dibuatkan oleh guru di sekolah.
2. Apa definisi manusia merdeka menurut Ki Hajar Dewantara?
a. Manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri, namun perlu dibantu oleh orang-orang di sekitarnya untuk menentukan keputusan
b. Manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, tidak tergantung dengan orang lain
c. Manusia yang fokus dengan kekuatan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan kehidupannya dengan merdeka
d. Manusia yang berdiri sendiri tanpa memperdulikan orang lain sehingga dapat mengambil keputusan sesuai dengan hati dan pikiriannya sendiri.
3. Pendidik sejatinya menuntun tumbuh kodrat pada anak agar dapat memperbaiki….
a. perilakunya
b. dasar hidupnya
c. kekuatan kodratnya
d. potensinya
4. Berikut ini langkah-langkah awal yang harus dilakukan oleh seorang pendidik untuk menuntun murid-murid menjadi manusia yang merdeka, kecuali…
a. Memahami peran diri menjadi pendidik.
b. Menambah kapasitas diri sebagai pendidik
c. Membuat perencanaan kegiatan belajar
d. Adaptif, relevan dengan tujuan belajar murid-murid.
5. Sebagai guru, apa saja pengalaman belajar yang perlu dimaknai oleh murid?
a. Pengetahuan, keterampilan, dan wawasan keilmuan serta pendidikan karakter
b. Pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dan sikap untuk terus belajar.
c. Pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk terus belajar, serta mendampingi murid untuk bisa memahami dan mencapai tujuan belajarnya
d. Keterampilan, wawasan pengetahuan, dan mengajarkan mereka bersosialisasi.
6. Untuk memberikan ilustrasi tentang pentingnya mendidik anak, Ki Hajar Dewantara menyamakan seperti…
a. Mendidik keluarga
b. Mendidik masyarakat
c. Mendidik teman belajar
d. Mendidik guru.
7. Murid-murid kita saat ini adalah generasi digital native, fasih berselancar di internet, mendapatkan pengetahuan bahkan mempelajari keterampilan sesuai kebutuhan belajar mereka. Apa yang dimaksud generasi digital native?
a. Generasi yang tumbuh di era transisi digital.
b. Generasi yang tumbuh sebelum perkembangan teknologi digital
c. Generasi yang lahir dan tumbuh di dalam era digital.
d. Generasi yang menemukan teknologi digital
8. Dengan menjadi guru, apa yang kelak akan dibentuk dengan menjadikan murid-murid sebagai bagian atau bahkan pemimpin masyarakat di masa depan?
a. Kesenian
b. Kebudayaan
c. Adat istiadat
d. Keterampilan
9. Untuk menjadi guru yang dapat menghadapi perubahan zaman yang dinamis, keterampilan apa yang perlu dimiliki seorang guru?
a. Inovatif
b. Efektif
c. Adaptif
d. Reflektif
10. Jika seorang guru ingin muridnya menjadi manusia yang memiliki empati, maka ia perlu melakukan hal-hal berikut ini, kecuali …
a. memastikan muridnya selalu sukses dalam proses belajarnya
b. memahami keberagaman sifat dan karakter murid-muridnya
c. membiasakan murid-muridnya untuk saling menerima kelebihan dan kekurangan
d. menempatkan dirinya sebagai rekan belajar setara sehingga timbul perasaan saling memahami, menghargai dan membutuhkan.
MENDIDIK DAN MENGAJAR
Sekolah atau satuan pendidikan seringkali dipersepsi sebagai tempat mengasah kecerdasan kognitif semata. Sementara kehidupan kita percaya tidak hanya memerlukan kecerdasan kognitif, ada kecerdasan dan keterampilan hidup lain yang diperlukan untuk menjalani hidup. Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang Ibu dan Bapak Guru lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid mengisi masa depannya? Pada modul ini kita akan bersama berefleksi mengenai praktik mengajar kita apakah sudah cukup menyiapkan murid di masa depan?
Materi 1. Mendidik Menyeluruh
Mendidik Menyeluruh
Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang Ibu/ Bapak lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid mengisi masa depannya?
Pada modul ini kita akan bersama berefleksi mengenai praktik mengajar kita apakah sudah cukup menyiapkan murid di masa depan?
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit:
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Latihan Pemahaman
Definisi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah semua benar
Cerita Reflektif
Ceritakan sosok guru yang menumbuhkan kekuatan dan potensi Anda sewaktu menjadi murid dulu?
Contoh: Guru matematika saya dulu sering memotivasi untuk berlatih soal sehingga saya sebagai siswa tertantang untuk menyelesaikan.
Materi 2. Pendidikan selama Satu Abad
Pendidikan selama Satu Abad
Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang Ibu/ Bapak lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid mengisi masa depannya?
Pada modul ini kita akan bersama berefleksi mengenai praktik mengajar kita apakah sudah cukup menyiapkan murid di masa depan?
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit:
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Latihan Pemahaman
Budaya pendidikan zaman kolonial yang sudah tidak lagi di praktikkan di kelas adalah memukul murid karena tidak mengerjakan tugas.
Cerita Reflektif
Praktik pendidikan kolonial apa yang pernah Anda lakukan selama menjadi guru?
Contoh: Menghukum siswa dengan hukuman fisik ketika tidak mengerjakan soal.
Materi 3. Menjadi Manusia (secara) Utuh
Menjadi manusia (secara) utuh
Manusia memiliki dua kebutuhan dasar yaitu kebutuhan lahir dan batin. pendidikan seyogyanya dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Video ini mengajak kita bagaimana peran guru dalam memenuhi kebutuhan lahir dan batin murid mencapai selamat dan bahagia. Apakah cara mendidik dan mengajar kita sudah memenuhi kebutuhan murid?
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Latihan Pemahaman
Pendidikan atau “tuntunan” seharusnya memberikan murid didikan “lahir” dan “batin”.
Cerita Reflektif
Jika kembali ke semester lalu dimana Anda merasa belum optimal mengasah nalar, kemampuan berpikir, dan mengembangkan kebutuhan batin murid Anda, di materi apa Anda mau mengajar kembali dan memperbaiki dengan cara apa?
Contoh: Membuat LKPD yang menarik dan berbasis proyek agar siswa lebih memahami materi yang diajarkan.
POST TEST
Berikut ini adalah 12 soal dan jawaban post test Topik 1 Modul 2.
1. Ki Hajar Dewantara mendefinisikan “Pendidikan” sebagai “tuntunan”. Artinya…
D. Tuntunan dalam hidup tumbuhnya murid sesuai dengan kodratnya
2. Apa definisi “mendidik” yang paling tepat menurut Ki Hadjar Dewantara?
A. Menuntun segala kodrat yang ada pada murid, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik itu sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
3. Berikut ini adalah bentuk praktik pengajaran, kecuali:
B. Guru mengamati minat murid terhadap puisi.
4. Menurut Ki Hadjar Dewantara, …. merupakan cara menyampaikan ilmu atau manfaat bagi hidup anak-anak secara lahir maupun batin.
D. Pengajaran.
5. Menurut Ki Hadjar Dewantara, salah satu hasil dari “tuntunan” orang dewasa terhadap kekuatan-kekuatan yang dimiliki murid adalah …
B. Akal budi yang berkembang.
6. Berikut pernyataan yang sesuai terkait pemahaman terhadap kata “pendidikan” dan “pengajaran” menurut Ki Hadjar Dewantara…
C. Pengajaran adalah salah satu bagian dari pendidikan
7. Hanya fokus pada orientasi kognitif dalam pembelajaran dapat menyebabkan…
B. Perkembangan kecakapan emosi dan sosial murid terabaikan
8. Menurut Ki Hadjar Dewantara, sistem pendidikan barat mengedepankan rasion dan ilmu pengetahuan tanpa adanya . . .
D. Pendidikan emosional dan olah rasa
9. Dasar utama yang dicita-citakan Ki Hadjar Dewantara untuk mencapai keluhuran manusia, nusa dan bangsa adalah kemerdekaan setiap murid untuk mampu mengatur dirinya sendiri agar seperti tersebut di bawah ini, kecuali…
D. Mengatur orang lain.
10. Sifat pendidikan yang paling sesuai dengan bangsa kita menurut Ki Hadjar Dewantara adalah…
C. Humanis, Kerakyatan dan Kebangsaan
11. Penanda manusia merdeka menurut Ki Hadjar Dewantara adalah berikut ini kecuali…
C. Beriman
12. Pengembangan budi pekerti (olah rasa, karakter), pikiran (olah pikir) dan jasmani (olah raga) murid melalui pendidikan tidak dapat dipisahkan, karena…
B. Membuat diri murid menjadi seimbang.
MENDAMPINGI MURID DENGAN UTUH DAN MENYELURUH
Tidak ada individu yang sama dan zaman selalu bergerak dinamis. Hampir setiap kita menyadari kedua hal tersebut. Menyadari keunikan setiap dan semua murid merupakan satu hal. Bagaimana penerapan kelas yang memfasilitasi setiap kodrat individu merupakan hal lainnya. Pendidikan seyogyanya bukan sesuatu yang rigid dan pakem. Penyesuaian sesuai konteks merupakan pendekatan yang perlu kita usahakan setiap waktunya sebagai pendidik. Di modul ini Ibu/ Bapak akan bersama-sama memahami bagaimana pendidikan yang selalu mengupayakan perubahan perbaikan dan merangkul bakat dan keunikan setiap individu.
Materi 1. Kodrat Murid
Kodrat Keadaan
Pendidikan bergerak dinamis menyesuaikan keadaan yang terus bergerak begitu cepat. Sebagai guru perlu mengantisipasi dan membaca arah perubahan tersebut. Video ini mengajak kita belajar bersama bagaimana pendidikan yang sesuai dengan kodrat keadaan itu. Apakah cara mengajar kita sudah menyesuaikan dengan keadaan saat ini?
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Kodrat Alam
Setiap murid dilahirkan dengan kodrat alam yang berbeda-beda. Ada yang tinggal di perkotaan, pedesaan, pantai, gunug, dll. Video ini mengajak kita sebagai guru untuk memahami kodrat alam masing-masing murid dan bagaimana memberikan pengalaman-pengalaman belajar sesuai dimana murid tinggal.
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Kodrat Zaman
Perubahan zaman merupakan keniscayaan yang tidak bisa kita cegah. Zaman berubah, cara mendidk dan mengajar pun menyesuaikan demi murid-murid kita. Video ini mengajak kita berefleksi akan perubahan zaman yang berpengaruh terhadap cara kita mendidik dan mengajar murid.
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Latihan Pemahaman
1.Dasar pendidikan yang berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” dimana murid berada disebut Kodrat Alam
2. Kodrat Keadaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dasar pendidikan murid
3. Melalui pembelajaran di tiktok, kompetensi abad 21 apa saja yg bisa terasah adalah Semua jawaban benar.
Cerita Reflektif
Dengan kemajuan teknologi saat ini, media apa yang akan Anda gunakan untuk mengasah keterampilan abad ke-21 murid Anda?
Contoh: Media LMS maupun CMS. Dalam Learning management system banyak pilihan seperti google classroom, edmodo, zenius dll. Untuk CMS, menggunakan website sekolah dengan ragam literasi yang memenuhi kebutuhan siswa.
Materi 2. Trikon
Asas Trikon
Asas Trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat menuju pembelajaran yang berpihak kepada murid. Dengan Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) guru dapat merancang pembelajaran yang berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa. Video ini mengajak kita memahami asas Trikon dan praktiknya dalam pembelajaran.
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Latihan Pemahaman
Pembelajaran murid sebaiknya berkesinambungan dari waktu ke waktu. Dalam asas trikon, pernyataan tersebut merupakan asas Kontinuitas.
Cerita Reflektif
Proses pembelajaran seperti apa yang ingin Anda perbaiki dengan menggunakan asas Trikon?
Contoh: Bentuk pembelajaran menyesuaikan dengan Lingkungan sekolah, misal karena berada di daerah pantai, saya dapat mengajak murid untuk menanam pohon bakau untuk mencegah abrasi, hal ini dapat meningkatkan kesadaran peserta didik dengan lingkungannya.
POST TEST
Berikut ini adalah 10 soal dan jawaban post test Topik 1 Modul 3.
1. Menurut Ki Hadjar Dewantara, kodrat keadaan terdiri dari…
A. Kodrat alam dan kodrat zaman.
B. Kodrat alam dan kodrat dunia.
C. Kodrat zaman dan kodrat dunia.
D. Kodrat dunia dan kodrat akhirat.
2. Apa saja yang sangat dibutuhkan murid untuk membantu mereka menguatkan kekuatan-kekuatan kodratnya?
A. Pembelajaran kontekstual dan lingkungan yang mendukung.
B. Peran guru sebagai fasilitator dan lingkungan yang mendukung.
C. Peran guru sebagai fasilitator dan pembelajaran kontekstual.
D. Keterampilan hidup dan peran guru sebagai penghubung.
3. Kebudayaan menuju arah kesatuan kebudayaan dunia (kemanusiaan) merupakan penjelasan dari…
A. Kontunuitas
B. Konvensi
C. Konvergen
D. Konsentris
4. Saat ini guru bukan lagi sebagai satu-satunya sumber belajar murid. Lalu apa yang dapat guru lakukan?
A. Guru dapat berperan sebagai sumber instruksi pembelajaran mandiri.
B. Guru dapat berperan sebagai pengawas proses belajar di sekolah.
C. Guru dapat berperan sebagai penghubung murid dengan sumber belajar di sekitar murid.
D. Guru dapat berperan mencitpatakan tujuan belajar murid untuk mencerdaskan bangsa.
5. Selain peran guru sebagai penghubung, hal berikut juga dibutuhkan murid untuk membantu mereka menguatkan kekuatan-kekuatan kodratnya…
A. Pembelajaran mandiri
B. Pembelajaran praktis
C. Pembelajaran demokratis
D. Pembelajaran kontekstual
6. Murid sebagai individu yang unik sejatinya mendapatkan tuntunan yang sesuai dengan…
A. Minat dan potensinya
B. Tuntutan masa depan
C. Target belajar di sekolah
D. Kebutuhan lingkungannya
7. Berikut ini merupakan kemampuan yang harus dimiliki pendidik terkait potensi yang ada pada setiap murid …
A. Kepekaan dalam mengidentifikasi potensi yang ada pada setiap murid.
B. Kepekaan dalam menentukan potensi untuk setiap murid
C. Menemukan dan menggali potensi kesenian yang ada pada setiap murid.
D. Semangat dalam mengintervensi minat yang ada pada setiap murid.
8. Berikut ini adalah contoh kegiatan yang tepat dalam merespon keunikan potensi yang ada dalam setiap murid…
A. Melakukan ujian sumatif mata pelajaran Seni Budaya
B. Memberikan ruang untuk mengembangkan keunikan potensi murid
C. Menyarankan murid untuk masuk penjurusan IPS
D. Mengharuskan murid untuk bergabung kedalam ekskul teater
9. Salah satu prinsip dalam melakukan perubahan berkaitan dengan kemajuan kebudayaan yang dilakukan secara berkesinambungan dan terus menerus. Prinsip tersebut adalah…
A. Kontinyu
B. Konvensi
C. Konvergen
D. Konsentris
10. Berikut adalah manfaat pembelajar sepanjang hayat yang dapat dimiliki, kecuali…
A. Mengoptimalkan potensi diri
B. Meningkatkan kualaitas hidup secara berkesinambungan
C. Hidup dengan minimalis dan secukupnya
D. Menghadapi tantangan masa depan dan mengubahnya menjadi peluang
MENDIDIK DAN MELATIH KECERDASAN BUDI PEKERTI
“Jangan menyeragamkan hal-hal yang tidak perlu atau tidak bisa diseragamkan. Perbedaan bakat dan keadaan hidup anak di masyarakat yang satu dengan yang lain harus menjadi perhatian dan diakomodasi” Ki Hadjar Dewantara
Pada modul ini kita akan mencoba lebih memahami murid sebagai individu yang utuh dengan segala latar belakang serta upaya apa yang bisa Ibu dan Bapak Guru bisa bantu dalam proses belajar mereka.
Materi 1. Menumbuhkan Budi Pekerti
Budi Pekerti
Kecerdasan berpikir murid harus dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid yang tidak hanya diberntuk di sekolah, tetapi dalam keluarga dan lingkungannya. VIdeo ini mengajak kita memahami bagaimana watak atau budi pekerti diasah dan dilatihkan ke murid.
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Teori Konvergensi dan Pengaruh Pendidikan
KHD tidak serta merta menggunakan teori-teori barat dalam pendidikan nasional. Beliau dengan cermat mengiidentifikasi teori-teori yang sesuai dengan kepribadian bangsa.
Video ini mengajak kita belajar bersama bagaimana Ki Hadjar Dewantara menggunakan teori konvergensi dan pengaruhnya terhadap sistem pendidikan nasional.
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013.
Latihan Pemahaman
1. Pernyataan yang salah tentang budi pekerti adalah Budi pekerti atau watak hanya dibentuk di sekolah
2. Ki Hadjar Dewantara tidak serta merta percaya dengan dua teori pendidikan yang berkembang pada saat itu, sehingga ia mengintegrasikan dua teori tersebut menjadi teori konvergensi. Kedua teori tersebut adalah Teori tabula rasa dan teori negatif
Cerita Reflektif
Bagaimana cara Anda menumbuhkan dan melatih budi pekerti murid selama ini?
Contoh: Sebagai Guru, saya berusaha menjadi contoh bagi siswa, menjadi apresiator yang mengapresiasi positif karyas siswa. Mengajarkan nilai moral pada setiap pelajaran. Juga bersikap jujur dan terbuka pada kesalahan. Selain itu, saya mengajarkan sopan santun, memberi kesempatan siswa belajar menjadi pemimpin serta berbagi pengalaman inspiratif.
POST TEST
Berikut ini adalah 12 soal dan jawaban post test Topik 1 Modul 4.
1. Ki Hadjar Dewantara beranggapan bahwa budi pekerti adalah kemampuan kodrat manusia atau individu yang berkaitan dengan bagian biologis dan berperan menentukan karakter seseorang. Berikut adalah bagian biologis yang dimaksud, kecuali…
a. Rasa takut
b. Cemas
c. Percaya Diri
d. Pengetahuan
2. Menurut Ki Hajar Dewantara, apa yang dimaksud dengan budi pekerti?
a. Bulatnya jiwa manusia yang merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan suatu tenaga
b. Nilai-nilai karakter yang didalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut
c. Peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan kelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai tuntutan pergaulan sehari-hari masyarakat tersebut.
d. Perangai yang menetap kuat dalam jiwa manusia dan merupakan sumber timbulnya perbuatan tertentu dari dirinya secara mudah dan ringan tanpa perlu dipikirkan dan direncanakan sebelumnya.
3. Budi pekerti merupakan perpaduan dari kualitas berikut ini, kecuali…
a. jiwa
b. cipta
c. karsa
d. rasa
4. Bagian yang berhubungan dengan rasa takut, cemas, senang, percaya diri, dan perasaan lainnya merupakan……..yang berperan menentukan karakter seseorang.
a. bagian jasmani
b. bagian biologis
c. bagian intelligible
d. bagian keterampilan
5. Ketrampilan pikiran dan kemampuan menyerap pengetahuan adalah bagian intelligible yang dapat berubah jika…
a. dibiarkan tanpa intervensi
b. dipengaruhi keadaan dan lingkungan
c. memiliki bakat tertentu
d. ada kemauan
6. Tempat utama dan yang paling baik dalam melatih karakter murid adalah …
a. Sekolah
b. Keluarga
c. Sahabat
d. Taman Kanak-kanak
7. Memiliki sikap rendah hati dan memiliki rasa empati merupakan bagian dari kecakapan …
a. Kognitif
b. Afektif
c. Psikomotorik
d. Budi Pekerti
8. Apa yang dapat dilakukan oleh pendidik terhadap budi pekerti sebagai kemampuan kodrat murid?
a. Membantu murid menemukan budi pekertinya
b. Mengendalikan budi pekerti murid
c. Menemukan budi pekerti pada diri sendiri
d. Mengembangkan budi pekerti pada diri sendiri
9. Teori konvergensi didasarkan atas dua teori utama, yaitu:
a. Teori negatif dan teori positif
b. Teori afektif dan teori tabularasa
c. Teori tabularasa dan teori negatif
d. Teori hereditas dan teori behaviorisme
10. Proses belajar menumbuh kembangkan kecerdasan budi pekerti murid sehingga mampu…
a. menebalkan tabiat asli dan watak biologis
b. menyamarkan watak-watak baik murid
c. menyamarkan tabiat asli dan watak biologis
d. menebalkan watak-watak tidak baik murid.
11. Teori yang beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas kosong yang dapat diisi dan ditulis oleh pendidik dengan pengetahuan dan wawasan yang diinginkan pendidik merupakan teori …
a. Hereditas
b. Negatif
c. Komplementer
d. Tabularasa
12. Ki Hadjar Dewantara membagi budi pekerti menjadi dua bagian, yaitu…
a. Biologis dan intelligible
b. Biologis dan fisiologis
c. Intelligible dan fisiologis
d. Tabularasa dan biologis
PENDIDIKAN YANG MENGANTARKAN KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAAN
Pendidikan merupakan sistem yang kompleks, sekaligus sederhana. Pada modul ini Ibu dan Bapak Guru sama-sama akan belajar bagaimana menerapkan prinsip dan praktik pembelajaran yang mandiri dan kontekstual berdasarkan pengalaman dan pengamatan di sekitar, serta bagaimana orang tua dan masyarakat bisa terlibat dalam prosesnya. Modul ini juga akan memfasilitasi Ibu dan Bapak Guru untuk merefleksikan kembali bagaimana praktik pembelajaran di kelas saat ini, bagaimana pengalaman di kelas saat Ibu dan Bapak Guru menjadi murid seusia murid Anda, serta bagaimana apa yang terjadi di kelas memiliki dampak di masa depan.
Materi 1. Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia
Selamat dan Bahagia
Pendidikan sejatinya dapat mengantarkan murid untuk keselamatan dan kebahagiaan. video ini mengajak kita bagaimana guru tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi mendorong murid untuk menemukan pemahaman bermakna yang relevan dengan kehidupannya.
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Sistem Among
Sistem among bukan sekedar metode membimbing dan mendampingi murid belajar. Lebih dari itu sebagai guru kita diharapakan memilki mindset among terlebih dahulu sebelum memprkatikan metode among. Video ini mengajak kita bagaimana menginternalisasikan sistema among dalam diri sebagai pendidik dan dapat meneruskannya dalam menuntun murid.
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Merdeka Belajar Abad 21
Kompetensi abad 21 menjadi kompetensi yang perlu dimiliki murid untuk menghadapi tantanga-tantangan ke depan. Untuk mencapai itu, pendidikan yang memerdekakan murid menjadi salah satu cara, murid merdeka dalam belajar , menggali keingintahuannya dengan bimbingan guru. Video ini mengajak kita memahami bagiamana murid merdeka belajar untuk mencapai kpmptensi abad 21.
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Latihan Pemahaman
1. Berikut ini merupakan pernyataan yang pendidik sebaiknya pahami, kecuali Pendidik dapat berkehendak atas kodrat kekuatan dan potensi murid
2. Ada dua hal yang menjadi dasar sistem among, yaitu kodrat alam dan kemerdekaan murid
3. Yang merupakan metode pembelajaran mendukung Merdeka Belajar Abad 21 adalah proyek
Cerita Reflektif
Jika kembali ke semester yang lalu, materi dan pemahanan bermakna apa yang ingin Anda sampaikan kepada murid-murid?
Contoh: Pada materi perbandingan, saya ingin mengajak anak juga peduli terhadap lingkungan khususnya terhadap pohon-pohon tua. Jadi pada pembelajaran anak menyiapakan seutas tali kemudian mengukur diameter pohon kemudian berdasarkan penelitian perbandingan umur pohon dan diameter pohon dapat diperkirakan umur pohon. Dari kegiatan tersebut harapannya siswa peduli dan merawat pohon-pohon di lingkungan sekitar.
Materi 2. Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbaik Murid
Membimbing Murid, Memperbaiki Bangsa
Guru membimbing dan mendampingi murid dalam proses belajarnya. Bukan hanya sekedar meningkatkan kecerdasan berpikirnya, melainkan juga secara tidak langsung berperan memperbaiki bangsa. VIdeo ini mengajak kita memahami bagaimana guru berperan dalam memperbaiki bangsanya.
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat
Kita sepakat bahwa pendidikan bukan hanya tanggungjawab guru di sekolah. Perlu kerjasaam dan kolaborasi antara keluarga, sekolah dan masyarkat mewujudkan lingkungan pembelajaran yang optimal bagi murid. VIdeo ini mengajak kita bersama bagaimana melibatkan peran masing-masing elemen agar selaras dan berkesinambungan demi tumbuh kembang murid.
Referensi:
Ki Hadjar Dewantara – Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.
Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013
Latihan Pemahaman
1.Pengembangan karakter kadang tertutupi oleh pengembangan kecerdasan kognitif dalam pembelajaran. Berikut ini yang merupakan ciri khas karakter bangsa yang dapat diwariskan oleh guru adalah gotong royong dan bekerja sama
2.Prinsip kolaborasi antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat menjadi kunci kemajuan capaian belajar murid. Berikut ini manakah yang merupakan contoh kolaborasi tersebut? Sekolah menyediakan sumber belajar yang ada di sekitarnya (orang tua dan komunitas).
Cerita Reflektif
Siapa saja yang sudah anda libatkan dalam pembelajaran saat ini? (dapat menyebutkan lebih dari lebih dari 1)
Contoh: Rekan sejawat, orang tua, dan lingkungan masyarakat.
POST TEST
Berikut ini adalah 8 soal dan jawaban post test Topik 1 Modul 5.
1. Dalam menilai pemahaman murid, pendidik sebaiknya…..
a. Menggunakan alat pengukuran lalu menyimpulkannya
b. Menggunakan alat pengukuran dengan melibatkan murid untuk merefleksikan pemahaman dari pengalaman belajarnya.
c. Menggunakan alat pengukuran yang dibuat oleh murid.
d. Menggunakan alat pengukuran yang objektif dan dapat diukur dengan jelas.
2. Fungsi pendidikan akan berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Ki Hadjar Dewantara jika kita sebagai pendidik memiliki beberapa pemahaman di bawah ini, kecuali?
a. Setiap murid memiliki kodrat.
b. Pendidikan hanyalah sebagai tuntunan
c. Mendidik adalah menuntun murid untuk selamat dan bahagia.
d. Pendidik dapat berkehendak atas kodrat kekuatan atau potensi murid.
3. Ing ngarso sung tulodo yang menjadi salah satu bagian dari “Sistem Among”, artinya…
a. di depan memberi teladan.
b. di tengah membangun kehendak.
c. di tengah membangun kehendak.
d. di samping menjadi teman.
4. Pada abad ke-21, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan kognitif yang kompleks, dan kemampuan sosial emosional menjadi sangat penting bagi murid maupun guru. Guru diharapkan menjadi contoh bagaimana bisa mengembangkan kemampuan tersebut pada dirinya untuk meneruskannya dalam membantu murid untuk menguasainya. Salah satu kompetensi mendasar yang menunjang penguasaan kemampuan tersebut adalah…
a. Kompetensi pedagogi
b. Kompetensi pengetahuan
c. Kompetensi sosial
d. Komptensi literasi.
5. Sesuai pesan Ki Hadjar Dewantara untuk menuntun murid sesuai jamannya, maka guru perlu menumbuhkan pola pikir pembelajar ataun growth mindset yang membuat murid…
a. memiliki keyakinan untuk dapat terus berkembang
b. mau mendalami hal-hal yang disukai saja
c. memiliki keterbukaan untuk berkomunikasi dengan guru-guru yang diinginkan saja
d. mengedepankan kebenaran pendapat pribadi.
6. Murid sebagai pusat pembelajaran sehingga dapat…
a. mengevaluasi dan merefleksikan proses dan capaian belajar.
b. melihat ke segala arah
c. menjadi pusat perhatian
d. memperoleh instruksi langsung dari banyak mata pelajaran.
7. Dalam perkembangan diri seorang anak, yang berkewajiban untuk menjadi teladan sebagai lingkungan terdekatnya adalah…
a. teman di sekolah
b. orang tua dan keluarga
c. masyarakat
d. guru
8. Di bawah ini adalah tiga wadah dasar proses pembentukan pendidikan murid (Tri Sentra Pendidikan) menurut Ki Hadjar Dewantara, kecuali …
a. keluarga
b. diri sendiri
c. pergerakan pemuda
d. perguruan
Jalan Stasiun Kersana, Kec. Kersana Kab. Brebes, Jawa Tengah, Kode Pos 52264 | |
TELEPON | (0283) 4582655 |
sma1kersanabrebes@gmail.com | |
6287861876787 |
KOMENTAR TERBARU